London (ANTARA News) - Choiriatun Nur Annisa, mahasiswi semester ke-7 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, terpilih menjadi wakil presiden asosiasi mahasiswa kehutanan sedunia (International Forestry Students` Association/IFSA) melalui pemungutan suara di Sidang Umum IFSA di Bulgaria. Nisa, demikian panggilan Choiriatun Nur Annisa, mengungguli calon dari Slovakia, sedangkan Lina Farida Jihadah, mahasiswi semester ke-3 Fakultas Kehutanan UGM, terpilih sebagai "Asia Regional Representative". Sekretaris III Penerangan, Sosial dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (Pensosbud KBRI) Sovia, Aditya Timoranto, kepada koresponden ANTARA News di London, Sabtu, mengatakan bahwa keduanya saat ini sedang mengikuti International Forestry Students` Symposium (IFSS) ke-36 di Bulgaria yang berlangsung hingga 16 Agustus. Hadir pada pembukaan IFSS ke-36 yang diikuti 100 mahasiswa dari 37 negara (empat negara di antaranya dari Asia yaitu Indonesia, Korea Selatan, Jepang dan Taiwan), Presiden Bulgaria, Georgi Purvanov dan Prof. Bozhidar Dimitrov, Ketua State Forestry Agency Bulgaria serta Prof. Nino Ninov, Rektor University of Forestry. IFSS yang merupakan wadah pertemuan para anggota IFSA dari seluruh dunia yang mengambil tema "Forest for the future", diselenggarakan di University of Forestry di Bulgaria yang menjadi tuan rumah IFSS ke-36. Dalam pertemuan IFSS dibahas berbagai isu antara lain manajemen kehutanan, teknologi pengolahan hasil hutan, perubahan iklim, kebakaran hutan, illegal logging. Menurut Aditya Timoranto, sebagai wakil mahasiswa dari Indonesia, negara yang memiliki kekayaan hutan, terpilihnya Nisa dan Lina merupakan sesuatu yang membanggakan dan menunjukkan peran mahasiswa Indonesia diakui sedunia serta peduli pada masalah lingkungan hidup yang melanda dunia belakangan ini. "Sebagai warga Indonesia dan Asia, saya merasa bangga dapat terpilih. Pendekatan dan sikap saya, tanpa meninggalkan adat ketimuran, ternyata bisa diterima oleh teman-teman dari negara-negara lain," tutur Nisa. Nisa berpesan kepada mahasiswa Indonesia, agar percaya diri dan terbuka terhadap perkembangan yang terjadi di dunia tanpa meninggalkan jati diri sebagai orang Indonesia. Bagi Nisa, IFSS bukan merupakan sesuatu yang asing karena ia pernah mengikuti IFSS sebelumnya di Afrika Selatan tahun 2007 dan terpilih sebagai "Asia Regional Representative". Aditya Timoranto mengatakan, terpilihnya Nisa dan Lina sebagai pengurus IFSA juga bermakna positif mengingat Indonesia menurut rencana akan mendapat giliran menjadi tuan rumah IFSS tahun 2009, sebelumnya pernah menjadi tuan rumah IFSS tahun 2002. Setelah mengikuti IFSS ke-36, Nisa dan Lina akan mengikuti Upacara Peringatan Kemerdekaan RI ke-63 di KBRI Sofia, bahkan menjadi petugas upacara tersebut, demikian Aditya Timoranto. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008