Lebak (ANTARA News) - Sejumlah guru di Kabupaten Lebak, Banten, menyambut positif Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) untuk pendidikan mencapai 20 persen. "Jika anggaran itu direalisasikan 20 persen maka pendidikan di Tanah Air akan lebih berkualitas dan maju," kata Nurmanah (50) seorang guru SDN III Rangkasbitung Timur, Kabupaten Lebak, Banten, Jumat. Menurut dia, sampai saat ini fasilitas pendidikan belum begitu memadai karena terbatasnya anggaran pendidikan tersebut. Hingga saat ini sarana di sekolahnya itu juga masih kekurangan ruangan belajar (RKB) juga tidak tersedianya ruangan Laboratorium serta perpustakaan untuk menunjang akademik pendidikan. Oleh karena itu, rencana pemerintah mengalokasikan Rp227 triliun dalam anggaran pendidikan untuk memenuhi kewajiban 20 persen dana APBN tahun 2009 menunjukkan keseriusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagaimana yang disampaikan pada pidato kenegaraannya saat menyampaikan RUU-APBN 2009 yang disertai Nota Keuangan dalam Rapat Paripurna DPR di kompleks MPR/DPR/DPD di Jakarta, Jumat. Adi Nugraha, Kepala SMAN I Bayah, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, menyatakan, pihaknya sangat mendukung apabila pemerintah menaikkan anggaran pendidikan 20 persen. Sebab, saat ini pendidikan di Indonesia sangat membutuhkan dana untuk meningkatkan mutu kualitas akademik. Dia mengatakan, selama ini kelembagaan pendidikan belum begitu jelas dalam meningkatkan mutu karena terbatas alokasi anggaran itu. Apalagi, pendidikan yang berada di pedesaan partisipasi masyarakat untuk membantu sumbangan dana pendidikan (DSP) sangat rendah. Untuk itu, dengan terpenuhi anggaran 20 persen pemerintah sama saja membangun investasi pendidikan yang akan bersaing denga negara yang lebih maju dalam mengelola kelembagaan pendidikan. "Saya kira dua sampai tiga tahun pendidikan di Tanah Air akan berstandar Internasional bila direalisasikan 20 pwrsen itu," ujarnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008