Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan enggan berkomentar soal Menteri Pendidikan dan Kebudayaan baru dalam Kabinet Indonesia Maju, Nadiem Makarim, yang dilantik telah Presiden Joko Widodo pada Rabu (23/10).
"Saya komentar Jakarta saja, enggak komentar ke situ," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Kamis.
Namun demikian, meski tidak ingin berkomentar, dia berharap program-program yang sudah berjalan dan didiskusikan antara pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta bisa terus berjalan.
"Dan kami tidak perlu banyak update untuk urusan perhubungan dan pekerjaan umum karena orangnya masih sama," kata dia.
Meskipun demikian, Anies mengatakan pihaknya tetap harus membicarakan aspek lainnya dengan kementerian yang memiliki nakhoda baru.
"Ya nanti yang kita perlu bicara adalah aspek yang lain," tutur Anies yang juga mengatakan tidak ada masukan untuk Mendikbud baru.
Baca juga: Nadiem ungkap alasan penunjukannya sebagai Mendikbud
Baca juga: Nadiem diharapkan wujudkan metode pendidikan berbasis teknologi
Anies Baswedan merupakan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan juga dalam Kabinet Indonesia Kerja Jilid Satu Presiden Joko Widodo yang saat itu Wapresnya Jusuf Kalla. Anies Baswedan menjabat Mendikbud pada 27 Oktober 2014 sampai 27 Juli 2016, sebelum diganti Muhajir Effendy.
Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengumumkan nama-nama menteri Kabinet Indonesia Maju di tangga Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10) pagi. Sebagian dari para menteri ini merupakan "wajah lama" di kabinet sebelumnya.
Kabinet Indonesia Maju terdiri dari empat menteri koordinator, 31 orang menteri dan tiga orang pejabat setingkat menteri.
Baca juga: Loncatan kemajuan jadi alasan Presiden tunjuk Nadiem sebagai Mendikbud
Baca juga: Sandiaga Uno harapkan ada inovasi pada sektor pendidikan
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019