Jakarta, (ANTARA News) - Wakil Presiden M Jusuf Kalla tidak membantah anggapan sebagian orang yang menilai penyampaian RAPBN 2009 sebagai bagian dari kampanye pemerintah untuk Pemilu 2009. "Politik itu kalau bukan kampanye apa. Kampanye oleh pemerintah artinya berbuat, apa yang sudah dilakukan. Sementara kampanye bukan pemerintah, pidatonya akan ini akan itu. Kalau pemerintah apa yang telah dan apa yang akan dilanjutkan, wajar saja, apa yang salah?," kata Wapres M Jusuf Kalla seusai sholat Jumat di Jakarta. Pernyataan Wapres tersebut menanggapi kritikan beberapa kalangan yang menilai penyampaian RAPBN 2009 sebagai sebuah kampanye politik pemerintah menjelang Pemilu 2009. Wapres juga menepis anggapan bahwa RAPBN 2009 ini dilakukan pemerintah untuk memberikan pencitraan yang baik kepada masyarakat. "Bukan itu (pencitraan), menjelaskan apa adanya. Bahwa kemudian citranya baik itulah hasil bekerja selama empat tahun ini," kata Wapres sambil tersenyum. Wapres melanjutkan bahwa selama ini orang justru berpikiran salah. "Selalu mengkritik, hanya berpikir soal kemiskinan, yang susah-susah, sehingga Indonesia sepertinya neraka," katanya. Mengenai anggaran infrastruktur yang menurun, Wapres menjelaskan bahwa pembiayaan untuk infrastruktur tidak hanya dari APBN. Tetapi juga oleh APBD dan sektor swasta yang dijamin oleh pemerintah. "Listrik yang Rp90 triliun, tol, pelabuhan, bandara, telepon, PDAM itu kan infrastruktur yang dilaksanakan oleh swasta dengan jaminan pemerintah," kata Wapres. Menurut Wapres, jika dihitung total untuk pembangunan infrastruktur mencapai sekitar Rp300 triliun.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008