Nampak pada sertijab tersebut sang mantan paling senior yaitu Abdul Gafur. Pria kelahiran Halmahera Tengah itu menjabat sebagai Menpora selama dua periode yaitu 1978-1983 dan 1983-1988
"Sebenarnya kami juga mengundang Pak Akbar Tanjung (Menpora periode 1988-1993), namun beliau lagi ada acara lain," kata Menpora Zainudin Amali di sela sertijab.
Selanjutnya Hayono Isman. Politisi dari Partai Golkar itu berkantor di Jalan Gerbang Pemuda Senayan itu pada periode 1993-1998 dan selanjutnya digantikan Agung Laksono.
Pria yang juga politisi Partai Golkar ini menjadi Menpora Kabinet Pembangunan VII pada 16 Maret 1998 hingga 21 Mei 1998 dan dilanjutkan pada Kabinet Reformasi Pembangunan pada 23 Mei hingga 27 September 1999.
Kedatangan Adhyaksa Dault yang merupakan Menpora periode 2004-2009 ternyata mendapatkan sambutan yang cukup meriah oleh PNS/ASN di lingkungan Kemenpora. Pria berkumis itu juga sempat menyapa mantan anak asuhnya meski tidak begitu lama.
Roy Suryo bisa dikata sebagai mantan paling junior yang hadir dalam sertijab. Meski menjadi mantan Menpora termuda yang tidak lebih dari dua tahun menjabat, politisi dari Partai Demokrat itu juga menyampaikan apresiasinya saat diundang ke sertijab.
"Sekali lagi selamat dan sukses kepada bapak Zainudin Amali selaku Menpora ke-13 Republik Indonesia. Tugas berat bidang pemuda dan olahraga di depan mata, Insyallah bisa kita hadapi bersama," kata Roy Suryo.
Sebagai Menpora baru, tugas Zainudin Amali memang besar dan yang sudah di depan mata adalah SEA Games 2019. Berikutnya adalah Olimpiade 2020 dan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 Papua.
Satu lagi yang pantas ditunggu karena Indonesia sudah ditetapkan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Jelas ini bakal menjadi tantangan berat termasuk dalam menyiapkan timnas. Begitu juga dengan tantangan yang ada di sektor pemuda.
Baca juga: Hanif Dhakiri serahkan jabatan kepada Zainudin Amali
Baca juga: Zainudin Amali berpacu dengan waktu menyelami olahraga
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019