PDIP: Pidato Presiden Yudhoyono Bernuansa Kampanye

Jakarta, (ANTARA News) - Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR Tjahjo Kumolo menilai, pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengenai RAPBN 2009 sangat bernuansa kampanye politik dan kurang melihat realitas di masyarakat. "Contohnya mengenai penghitungan harga minyak di RAPBN 2009 sebesar Rp120 dolar AS/barel, sedangkan untuk subsidi diberi anggaran hingga 130 dolar/barel, padahal realitasnya harga minyak mentah saat ini 114-115 dolar AS/barel," katanya di Gedung DPR/MPR Jakarta, Jumat. Fraksi PDIP menilai pula seharusnya kemampuan pemerintah lebih berdaya untuk menyejahterakan rakyat dan mampu menjawab dengan tepat mengapa harga BBM bersubsidi tidak diturunkan. Fraksi PDIP menilai adanya kegagalan program untuk mendukung investasi. Dia menunjukkan program untuk mendorong investasi, seperti penghematan energi listrik, konversi energi dan sebagainya yang tidak signifikan pengaruhnya. PDIP juga menyoroti makin terpuruknya harga saham, yaitu terendah selama pemerintahan saat ini.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008

20 September 2008

Kok tanggapannya hanya kritik yang tidak membangun? Warga indonesia sekarang seperti semua tahu makin cerdas,rakyat mengalami jamannya presiden megawati,Gus Dur,Habibi,Suharto dan yang sekarang SBY,Mereka bisa membandingkannya karena Rakyat hidup di masyarakat ini jadi kalau bagus ya bagus jelek ya jelek.tapi setiap Pemerintahan tidak ada yang sempurna,tak ada gading yang tak retak.Lebih baik kerja sama untuk memakmurkan rakyatnya,kalau rakyat makmur yaitu kemenangan semua partai.

0 0 Balas LaporkanHapus
22 Agustus 2008

Wis-wis jangan komentari Saya terus, walaupun saya udah Tua tetapi saya tidak takut sama yang muda dan ganteng lho, Saya bela Wong Cilik jadi saya tetap maju jadi Capres, tak apa2 paling 2 pengangguran bertambah satu, Maaf yaaaa memang saya orangnya pendiam dan saya belum mau pensiun

0 0 Balas LaporkanHapus
19 Agustus 2008

Wah kalau melihat tanggapan PDIP tersebut yang menganggap upaya Pemerintah dengan penghematan Energy tidak signifikan .. apakah lantas menjual Asset Negara yang dilakukan PDIP saat itu (saat Presiden Megawati) yang dimaksud signifikan ?

0 0 Balas LaporkanHapus
19 Agustus 2008

wah kayaknya orang2 PDIP ga pernah ngaca/koreksi diri sendiri ya.. kok bilang pemerintahan skrg kurang berdaya, emang waktu bu Megawati jd presiden, dia mampu mensejahterakan rakyat indonesia?

sebelum ngomong mbok ya dipikir dulu..

0 0 Balas LaporkanHapus
18 Agustus 2008

pidato presiden sdah baik menurut saya, kalaupun dikatakan kampanye, itu hanya kecemburuan dari partai-partai yang tidak senang dgn kemajuan bangsa ini, coba PDIP berikan konsep yang jelas dong, jangan asal tuduh, ketua umumnya cuman bisa diam, dan emosional apa an tuh.huuuh...

0 0 Balas LaporkanHapus