Singapura, (ANTARA News) - Harga minyak dunia turun lagi di perdagangan Asia Jumat karena kekhawatiran seputar permintaan kembali muncul, sehari setelah harga meningkat menyusul laporan penurunan cadangan bensin di AS, kata para pedagang. Kontrak utama New York untuk minyak mentah light sweet pengiriman September mengalami penurunan 1,20 dolar menjadi 113,81 dolar per barel dari penutupan di lantai perdagangan di Amerika Serikat Kamis 115,01 dolar. Minyak mentah Laut Utara Brent untuk pengiriman oktober turun 90 sen menjadi 112,78 dolar. Sementara kontrak September berakhir Kamis pada posisi 112,64 dolar per barel. Data terakhir menunjukkan, 15 ekonomi zone Eropa turun 0,2 persen pada kuartal ke dua, penurunan pertama sejak terbentuknya mata uang tunggal Eropa pada 1999, telah menambah kekhawatiran pasar. Pimpinan strategi Investasi dan juga ekonom senior pada AMP Capital Investors Shane Oliver mengatakan, data ekonomi baru-baru ini menunjukkan pertumbuhan lemah di negara-negara maju bukan merupakan suatu pertanda baik bagi negara-negara yang baru tumbuh seperti China yang masih tergantung pada ekspor untuk pertumbuhan ekonominya. Harga telah kembali mengalami penurunan dalam beberapa sesi perdagangan sebelumnya, setelah Departemen Energi Amerika Serikat (DoE) melaporkan Rabu lalu bahwa cadangan bensin AS turun dengan 6,4 juta barel pada pekan yang berakhir 8 Agustus. Angka tersebut lebih buruk dari pada prediksi para analis penurunan dua juta barel. Menyikapi laporan cadangan yang memperlihatkan penurunan stok sangat substansial, Victor Shum, seorang analis pada konsultan energi Purvin and Gertz di Singapura mengatakan, pelambatan permintaan energi akibat melemahnya ekonomi AS, Eropa dan Asia, kemungkinan akan mendorong penurunan harga minyak pada pekan-pekan mendatang. Cadangan BBM dipantau dengan cermat pada kali ini karena bertepatan liburan musim panas, dimana banyak orang Amerika bepergian menggunakan kendaraan bermotor, yang akan mendorong permintaan BBM. Para dealer mengatakan kekhawatiran gangguan pasokan mereda setelah Rusia dan Georgia menyepakati sebuah rencana perdamaian yang di perantarai Perancis, menyusul beberapa hari pertempuran di Georgia. Sementara David Moore, strategis komoditi pada Commonwealth Bank Australia, mengatakan "kekhawatiran seputar tinjauan ekonomi internasional dan implikasi ini terhadap permintaan minyak, tetap menjadi suatu pengaruh `damping` pada harga minyak.((*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008