Jakarta, (ANTARA News) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai asumsi harga minyak Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) dalam RAPBN 2008 sebesar 100 dolar AS per barel terlalu optimistis. Ketua Umum Kadin Indonesia MS Hidayat usai mengikuti Pidato Kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Sidang Paripurna DPR di Jakarta, Jumat mengatakan, harga minyak dunia yang turun belakangan ini belum mencerminkan kondisi sebenarnya. "Harga minyak dunia yang turun saya pikir tidak akan menjamin terus berlanjut di tahun 2009," katanya. Ia berpendapat, asumsi ICP RAPBN 2009 yang realistis adalah 110 dolar AS per barel. Presiden Yudhoyono dalam pidatonya mengajukan asumsi harga minyak RAPBN 2008 sebesar 100 dolar AS per barel. Asumsi ICP tersebut sudah memperhitungkan kondisi terkini harga minyak yang cenderung mengalami penurunan. Menteri Koordinator Perekonomian sekaligus Menkeu Sri Mulyani mengatakan, ICP sebesar 100 dolar AS sudah realistis. Harga minyak dunia terus merosot setelah sempat menyentuh 147 dolar AS per barel pada 11 Juli lalu. Saat ini harga minyak dunia sudah berada di bawah 115 dolar AS per barel.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008