Jakarta (ANTARA News) - Dalam rangka mendukung terwujudnya kemandirian ekonomi pada masyarakat yang berada di sekitar kawasan operasional, Korindo Group mengajari masyarakat lokal untuk bercocok tanam sayuran yang bermanfaat mulai dari sisi kesehatan hingga dapat menambah pendapatan keluarga.
Hal tersebut dilakukan oleh perusahan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit ini, bersama warga Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua. Asisten Manager Humas Korindo Group, Robi Sinai menuturkan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk merangsang dan memotivasi masyarakat agar dapat mewujudkan kemandirian ekonomi.
“Kami berharap agar masyarakat lebih maksimal dalam mengolah lahannya sendiri. Rencananya, kegiatan budidaya tanaman sayur mayur ini akan dilakukan setiap bulannya di lokasi yang berbeda-beda," kata Robi belum lama ini.
Beberapa lokasi yang sudah pernah disambangi Korindo untuk mengajari masyarakat bercocok tanam antara lain yakni di Kampung Aiwat, Kampung Kali Kao, Kampung Miri, Kampung Asiki, dan Camp 19 yang ada di Kabupaten Boven Digoel, Papua. Korindo pun berkomitmen untuk terus memberikan bibit kepada masyarakat.
Jenis sayuran yang ditanam antara lain seperti jagung, kangkung, cabai, kangkung, sawi, terong, bayam dan lainnya yang dapat dinikmati oleh masyarakat. Lahan yang dipakai untuk budi daya tanaman masing-masing memiliki luas 100 meter persegi, dan selanjutnya akan diserahkan dan dikembangkan oleh masyarakat sendiri.
Robi menjelaskan, hasil dari penanaman digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terlebih dahulu. Jika masyarakat sudah bisa mencukupi kebutuhannya, maka lahan juga bisa dikembangkan untuk usaha dan menambah penghasilan.
Selain memberikan lahan untuk menanam dan bibit sayuran, Korindo juga memberikan alat- alat bercocok tanam kepada masyarakat berupa cangkul, sekop, plastik bibit tanaman, dan alat semprot.
"Korindo pun akan terus mengontrol perkembangan dan memberikan pendampingan terhadap masyarakat, dengan tujuan dapat memotivasi masyarakat agar lebih antusias dalam memanfaatkan lahan," ujar Robi yang juga menjadi Koordinator bantuan sosial budi daya tanaman.
Program budi daya tanaman yang sudah digalakkan Korindo sejak tahun 2018 ini memang bertujuan untuk memotivasi masyarakat untuk lebih memanfaatkan lingkungan sekitar, di mana masih banyak pekarangan atau lahan yang tidak terpakai. Hasil panen pun bisa dijual kembali untuk menambah pemasukan bagi keluarga. Dengan demikian, kegiatan bercocok tanam ini dapat meningkatkan pendapatan hasil yang lebih baik untuk perekonomian masyarakat di pedalaman Papua.
Bahkan menurut pengakuan Davit Igiti, Ketua Marga Igiti di Kampung Asiki, Distrik Jair, Boven Digoel, hasil panen sayur dari program budi daya tanaman yang juga dilakukan di kampungnya sudah berhasil dijual ke luar kampung. Hasil penjualan pun digunakan warga untuk membeli kebutuhan pokok rumah tangga, seperti beras dan bermanfaat meningkatkan perekonomian warga sekitar.
“Kami berharap adanya bantuan budi daya tanaman ini mampu memotivasi masyarakat untuk memiliki kemauan mengolah lahannya sendiri, sehingga bisa lebih mandiri di masa depan,” jelas Robi Sinai.
Program budidaya sayuran ini tentu saja disambut dengan penuh antusias oleh masyarakat. Kelompok Tani juga mengungkapkan rasa terima kasih atas bantuan dan bimbingan yang diberikan dalam kegiatan budidaya tanaman sayuran. Menurut mereka, kegiatan budidaya tanaman sayur ini juga membantu para mama Papua untuk mengisi kegiatan sehari-hari yang bermanfaat.
“Terima kasih untuk perusahaan yang sudah memperhatikan kami dan mengajarkan kami bercocok tanam. Kami berharap semoga hasil dari bercocok tanam ini mampu memperbaiki perekonomian kami,” ujar Keristina Kawap, Koordinator Kelompok Tani di Camp 19.
Respon yang positif serta dukungan penuh juga ditunjukkan oleh Dinas Pertanian. Kusaeri selaku petugas dari Dinas Pertanian Kabupaten Boven Digoel menyatakan bahwa pihaknya akan selalu siap membantu bila ada yang diperlukan dari segi teknis dalam program ini.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2019