Gorontalo (ANTARA) - Karantina Pertanian Provinsi Gorontalo, melakukan beragam inovasi di bidang pelayanan, untuk mendorong aktivitas ekspor, khususnya komoditas pertanian dari Gorontalo ke pasar dunia.

Hal tersebut diungkap Kepala Karantina Pertanian Provinsi Gorontalo, Indra Dewa, di Gorontalo, Kamis.

"Kami terus berupaya melakukan berbagai terobosan, yang diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi para pengusaha atau eksportir dalam memperoleh layanan karantina," ujar Indra.

Baca juga: Permintaan tetes tebu Gorontalo di pasar Asia Tenggara meningkat

Ia mengatakan, sebagai unit kerja di bawah Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian, jajaran kerja Karantina Pertanian Gorontalo melakukan pengawalan terhadap kesehatan dan keamanan komoditas sesuai persyaratan negara tujuan ekspor.

"Para pengusaha tak perlu ragu atau takut melakukan ekspor, sebab Karantina memberikan layanan untuk memudahkan aktivitas tersebut, termasuk mengawal produk ekspor hingga diterima negara tujuan," ujarnya.

Hal ini sejalan dengan kebijakan Kementerian Pertanian untuk mendorong ekspor.

Melalui program Agro Gemilang (Ayo Galakkan Ekspor Komoditas Pertanian oleh Generasi Milenial Bangsa), diharapkan dapat menggenjot ekspor produk pertanian, khususnya dalam pemenuhan persyaratan SPS negara tujuan.

Ditambah lagi, terobosan yang dilakukan Badan Karantina melalui inovasi SICERMAT.

Inovasi itu, diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi para pengusaha, dalam memperoleh layanan karantina.

Sementara itu, pada pelepasan ekspor komoditas pertanian Provinsi Gorontalo, yaitu tetes tebu (molases) tujuan Filipina dan tepung kelapa tujuan Inggris, di Pelabuhan Anggrek, Gorontalo Utara, drh. Sriyanto, Ph.D, Kepala Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian, Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian, meminta agar pengusaha juga memperhatikan kesejahteraan petani Gorontalo.

Sebab kata dia, semakin tinggi volume dan frekuensi ekspor dari Gorontalo, diharapkan pihak pengusaha memberi kesempatan bagi para petani untuk menikmati keuntungan yang adil.

"Jangan membeli komoditas pertanian dengan harga terlalu rendah, agar petani Gorontalo, benar-benar merasakan dampak yang besar atau dapat menikmati keuntungan dari meningkatnya aktivitas ekspor komoditas pertanian dari Gorontalo," ujarnya.***

Kegiatan pelepasan ekspor komoditas pertanian Provinsi Gorontalo, yaitu tetes tebu (molases) tujuan Fhilipina dan tepung kelapa tujuan Inggris. (ANTARA/Susanti Sako)

Pewarta: Susanti Sako
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019