Jakarta, (ANTARA News) - Sekitar 100 mahasiswa dari beberapa universitas, termasuk Universitas Indonesia (UI), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Gajah Mada (UGM) melakukan unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat. Unjuk rasa ini yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB itu berlangsung hingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyelesaikan penyampaian pidato kenegaraan dalam Rapat paripurna DPR RI sekitar 11.30 WIB. Mahasiswa menyampaikan empat tuntutan yaitu turunkan harga BBM bersubsidi, menuntut profesionalisme dan transparansi kinerja Panitia Hak Angket DPR untuk menyelidiki keputusan menaikkan harga BBM. Mahasiswa juga mendesak Presiden menghadiri sidang Panitia Angket DPR sebagai bentuk pertanggungjawaban menaikkan harga BBM. Selain itu, mahasiswa menuntut dilakukan nasionalisasi aset strategis Migas milik bangsa sebagai visi besar menunju kemandirian bangsa. Koordinator Badan Pengurus BEM se-Indonesia Budianto (Presiden Mahaiswa UGM) menyatakan aksi bukan yang pertama dan terakhir. Mereka menyatakan ikrar keberlanjutan tujuh gugatan rakyat (Tugu Rakyat) untuk mempersamai jalannya pemerintahan yang cerdas dan berkualitas. Sementara itu, sekitar 50 mahasisawa UI yang dikerahkan BEM UI menurut salah satu aktivisnya, Nugroho (mahasiswa Fisip UI Jurusan Krimonologi), mendukung empat tuntutan BEM se-Indonesia. "BEM harus kembali turun ke jalan," katanya. Dia menyatakan, respons ini merupakan bentuk evaluasi terhadap kinerja pemerintah, dimulai dari naiknya harga BBM, hingga turunnya harga minyak dunia. Mereka menyatakan, kenaikan harga BBM berhasil menaikkan harga kebutuhan pokok diikuti kesenjangan sosial makin luas, angka kemiskinan meningkat, jumlah pengangguran bertambah, meskipun pertumbuhan ekonomi membaik. "Kami menilai indikator ekonomi yang dipaparkan pemerintah adalah semu. Pemerintah gagal menggambarkan kondisi obyektif rakyat sesungguhnya," katanya. Dia menyatakan, inti unjuk rasa kali ini adalah meningkatkan kemandirian bangsa. Aparat kepolisian dari Polda Metro Jaya berkekuatan 1 SSK telah membentengi para pendemo. Mahasiswa bertakad bertahan di depan Gedung Parlemen dan mengelilingi komplek parlemen untuk mencegah iring-iringan Presiden.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008