Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono rupa-rupanya tak selalu ingin serius dalam menyampaikan sambutannya dan sesekali ingin berpidato di luar teks. Hal itu diwujudkan Kepala Negara saat menyampaikan sambutannya dalam acara penganugerahan penghargaan Achmad Bakrie yang berlangsung di Jakarta, Kamis malam. "Kali ini saya tidak ingin serius. Besok (Jumat 15/8) saya akan menyampaikan pidato kenegaraan. Biarlah yang berat-berat besok, sekarang yang ringan saja," kata Presiden Yudhoyono, disambut gelak tawa dan tepuk tangan hadirin yang hadir pada acara tersebut. Meski demikian, Presiden yang berpidato tanpa teks malam itu menyatakan pentingnya pembangunan karakter (character building) bangsa untuk menghadapi masalah saat ini. "Saya khawatir ada yang melihat 'character building' sudah selesai. 'Character building' adalah 'unfinished agenda' (agenda terus menerus), karena bangsa ini memerlukan karakter yang kuat," katanya dengan mimik yang serius kali ini. Penghargaan Achmad Bakrie mulai diberikan sejak 2003 dan diserahkan setiap 14 Agustus. Penghargaan itu diberikan untuk tokoh-tokoh atau lembaga dalam lima kategori, yakni pemikiran sosial, kesusastraan, kedokteran, sains dan teknologi. Pada 2008 kategori pemikiran sosial diberikan pada Taufik Abdullah, bidang kesustraan diberikan pada Sutardji Calzoum Bachri, bidang kedokteran bagi Mulyanto, untuk sains diberikan pada Laksana Tri Handoko dan bidang teknologi pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit. (*)
Copyright © ANTARA 2008