Angka LDR ini kami nilai sangat moderat dan CAR yang cukup kuat untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan Bank BRI di masa mendatang
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mencetak laba bersih Rp24,8 triliun pada kuartal III 2019 yang naik 5,36 persen dibanding periode sama pada tahun lalu yaitu Rp23,47 triliun.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan di Jakarta, Kamis, pihaknya terus menorehkan kinerja positif dengan pendukung utama melalui adanya penyaluran kredit yang tumbuh "double digit".
BRI secara konsolidasi telah menyalurkan kredit senilai Rp903,14 triliun atau tumbuh 11,65 persen hingga akhir September 2019, lebih tinggi dari industri yang sebesar 8,59 persen dengan non performing loan (NPL) 3,08 persen.
“Segmen mikro tumbuh 13,23 persen yoy dengan proporsinya mencapai sepertiga dari keseluruhan kredit BRI,” kata Suharso di Gedung BRI.
Sunarso merinci, kredit mikro BRI tercatat senilai Rp301,89 triliun, kredit konsumer BRI Rp137,29 triliun atau tumbuh 7,85 persen (yoy), kredit ritel dan menengah Rp261,67 triliun atau tumbuh 14,8 persen (yoy), dan kredit korporasi BRI Rp202,30 triliun.
“Jika ditotal, porsi kredit UMKM mencapai 77,6 persen dari keseluruhan kredit BRI, angka ini berhasil kami tingkatkan secara perlahan dan targetnya proporsi kredit UMKM bisa mencapai 80 persen pada 2022," ujarnya.
Sementara itu, BRI juga berhasil menyalurkan KUR senilai Rp77,26 triliun kepada 3,6 juta debitur yang setara dengan 88,83 persen dari alokasi KUR yang di breakdown pemerintah pada 2019.
Selanjutnya, Sunarso menuturkan pihaknya akan terus fokus dalam melakukan ekspansi bisnis di segmen mikro dengan melakukan strategi "go smaller, go shorter", dan "go faster" yaitu melalui adanya digitalisasi bisnis proses dengan menggunakan BRISPOT, dan penguatan "big data" segmen mikro.
“Juga peningkatan kapabilitas SDM serta melakukan rejuvenasi produk pinjaman mikro,” katanya.
Ia melanjutkan, hingga akhir kuartal III 2019 aset BRI mencapai Rp1.305,67 triliun atau tumbuh 10,34 persen (yoy) dan untuk rasio perbankan lainnya, LDR BRI tercatat 94,15 persen dan CAR sebesar 21,89 persen.
“Angka LDR ini kami nilai sangat moderat dan CAR yang cukup kuat untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan Bank BRI di masa mendatang,” ujarnya.
Baca juga: BRI akan terbitkan obligasi Rp5 triliun
Baca juga: Kebijakan lokal pegang peran penting dalam implementasi proyek BRI
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019