Pekanbaru (ANTARA News) - Tim pemadam kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Riau telah berhasil meminimalkan laju karhutla yang tengah melanda sejumlah wilayah di Provinsi Riau. "Hal itu terindikasi dari menurunnya jumlah titik api atau hotspot akibat karhutla," kata Staf Analisa Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Kota Pekanbaru, Slamet Riyadi di Pekanbaru, Kamis. Ia menjelaskan, pantauan terakhir satelit NOAA 18 pada Kamis menunjukkan 28 hotspot di sejumlah wilayah di Riau. Dari 28 itu, sembilan di antaranya terdapat di Rokan Hilir, satu di Bengkalis, lima di Rokan Hulu, satu di Kampar, tiga di Siak, empat di Kuantan Singingi, dan lima di Indragiri Hulu. Jumlah itu menurun dibanding pantauan Rabu (13/8) yang menunjukkan ada 53 titik api di sejumlah wilayah di Riau. Dari 53 titik api tersebut yang terbanyak yakni 15 titik berada di Kabupaten Rokan Hilir, 12 di Rokan Hulu, empat di Bengkalis, enam di Siak, dua di Kota Pekanbaru, dan tiga di Kampar. Selain itu, dua titik ada di Pelelawan, lima di Indragiri Hulu, satu di Indragiri Hilir, dan tiga di Kuantan Singingi. Menurut BMG, kemungkinan besar penurunan itu disebabkan oleh pemadaman yang gencar dilakukan oleh tim pemadam dari tim reaksi cepat (TRC) dan tim manggala agni dari Badan Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Riau. "Dari kemarin hingga hari ini tidak ada hujan di hampir seluruh wilayah Riau jadi padamnya api disebabkan oleh pemadaman yang dilakukan tim di lapangan bukan oleh hujan" katanya. Namun BMG tetap mengingatkan kepada masyarakat maupun perusahaan di Riau untuk tidak melakukan pembukaan hutan dan lahan dengan cara membakar karena di musim kemarau ini indeks kekeringan dan penyulutan api masih tergolong tinggi.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008