Kalau itu saya belum tahu ya, karena kami di kelurahan hanya koordinasiJakarta (ANTARA) - Lurah Kebon Jeruk Jakarta Barat (Jakbar), Darwa mengaku belum tahu soal warganya yang juga seorang nenek tak dapat mencairkan dana Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) selama lima kali atau lima bulan terakhir.
Darwa mengatakan pihaknya belum menerima laporan dari Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorangan (PJLP) Suku Dinas Sosial Jakarta Barat mengenai persoalan warganya, Nenek Mimin (65).
"Kalau itu saya belum tahu ya, karena kami di kelurahan hanya koordinasi. Yang urusan teknis itu ada di Suku Dinas Sosial," kata Darwa di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Seorang nenek di Kebon Jeruk tak bisa dapat Bantuan Pangan Non Tunai
Darwa berdalih urusan teknis mengenai penyaluran BPNT ke e-warong (warung gotong royong elektronik) adalah tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Suku Dinas Sosial Jakarta Barat.
"Kalau e-warong itu yang punya hajat Sudin Sosial Jakbar, coba diarahkan ke sana ," kata Darwa.
Menurut Darwa, kantor kelurahan hanya menjadi penempatan dari petugas pengadaan bantuan tersebut.
Ia mengatakan setiap kelurahan memang memiliki PJLP yang dititipkan oleh Sudin Sosial.
Baca juga: Buwas: Program BPNT bukan untuk kepentingan bisnis
"Di Kelurahan Kebon Jeruk, ada sekira 5 anggota PJLP dari Sudin Sosial Jakbar yang ditugaskan di wilayah tersebut," kata Darwa.
Namun, ia mengatakan hingga saat ini pihaknya tidak menerima laporan dari PJLP Sudin Sosial Jakarta Barat terkait adanya kartu BPNT yang bermasalah.
Padahal Darwa mengaku ia sempat bertemu dengan PJLP Suku Dinas Sosial Jakarta Barat. Mereka juga sempat membahas adanya beberapa perubahan data warga penerima BPNT, Rabu pagi.
Baca juga: Budi Waseso bakal bongkar kejahatan oknum penyalur beras BPNT
"Ada yang sudah meninggal, ada yang sudah keluar dari kategori miskin, mereka laporkan itu, tapi kembali ketuk palu warga layak atau tidak itu ada di mereka," jelas Darwa.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019