Bengkulu (ANTARA News) - Sejak dibuka pada 4 Juni 2008 lalu, perpustakaan milik Badan Perpustakaan Provinsi Bengkulu yang terdapat di Persada Bung Karno masih sepi pengunjung.Rata-rata pengunjung per hari tidak mencapai 50 orang, kata Kasubdin Layanan Badan Perpustakaan Provinsi Bengkulu Husni Thamrin, Kamis.Hal ini sangat berbeda ketika perpustakaan masih bergabung dengan Badan Perpustakaan Wilayah Bengkulu di Jalan Mahoni, yang rata-rata pengunjung mencapai 300 orang per hari."Memang sangat jauh menurun tingkat pengunjungnya mungkin karena kita baru dua bulan di sini dan pengunjung banyak yang belum tahu kita pindah ke Persada Bung Karno," kata Husni. Berkurangnya jumlah pengunjung ke perpustakaan yang memiliki 37.525 koleksi buku ini juga dikarenakan adanya pemisahan buku-buku koleksi umum dengan buku koleksi anak, koleksi reference yang masih terdapat di gedung perpustakaan lama. "Memang jumlah pengunjungnya tidak terlalu banyak tetapi tetap memberikan berpengaruh," katanya. Data yang dihimpun dari buku pengunjung, selama Juni terdapat 1.239 pengunjung, dan 1.172 pengunjung pada Juli dan selama Agutus hingga tanggal 13 sebanyak 393 pengunjung. Dari data pengunjung tersebut diketahui sebagian besar berasal dari kalangan mahasiswa dan pelajar. Ruangan perpustakaan di Persada Bung Karno terbagi dua. Kedua ruangan digunakan sebagai tempat buku-buku dan ruang baca serta bagian peminjaman. Buku-buku yang terdapat di perpustakaan Persada Bung Karno seluruhnya berasal dari Badan Perpustakaan Provinsi Bengkulu. Dalam waktu dekat koleksi buku akan ditambah sebanyak 2.000 buku. Namun di perpustakaan Persada Bung Karno ini pengunjung tidak bisa menjumpai buku-buku tua yang pernah dibaca Bung Karno selama pengasingan di Bengkulu pada tahun 1938-1942.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008
Masyarakat melihatnya beliau lbh dari itu. BAPAK BANGSA dan gurunya Cik Mahatir Muhammad. Si Soekarno kecil. Keluarganya pecah dlm mensikapi ambisi pribadi. Sampai rmh di Blitar terjual, Perpus sepi. Yang ramai apa... ? Keluarga Soekarno berebut kekuasaan. Padahal saat jadi penguasa ada bbrp asset negara termasuk pulau yg amblas Hiiiiii.....