"Karena sektor di Kementerian BUMN ini, sektor-sektor usahanya cukup besar. Targetnya per sektor itu terdapat perusahaan induk atau holding company-nya yang diharapkan pada suatu titik nantinya akan terbentuk super holding, seperti Temasek di Singapu
Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN periode 2014-2019 Rini Soemarno berpesan agar Menteri BUMN Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 yakni Erick Thohir untuk menuntaskan holdingisasi BUMN.
"Mungkin ada satu dua hal yang perlu saya ingatkan, kita memang masih ada pekerjaan rumah yang belum terselesaikan dari program Bapak Presiden, tidak terlepas adalah mengenai holdingisasi," ujar Rini, di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Erick Thohir ingin BUMN jadi pemain global
Dia menjelaskan bahwa hingga sekarang yang sudah terdapat holding adalah holding perhutanan yakni Perhutani, kemudian holding perkebunan di bawah PT Perkebunan Nusantara III, holding minyak dan gas bumi atau migas di bawah Pertamina, holding pertambangan di bawah Inalum, dan holding pupuk di bawah Pupuk Indonesia serta sebentar lagi yang sudah disetujui oleh Presiden Joko Widodo tapi perubahan dari sahamnya belum masuk semua karena masih ada di Kementerian BUMN yakni holding farmasi. Holding farmasi sendiri, peraturan pemerintahnya sudah ditandatangani oleh Presiden Jokowi.
Menurut Rini, hal-hal tersebut merupakan tambahan yang mungkin nanti ke depan perlu diselesaikan, dan yang sekarang juga sudah direview terselesaikan adalah holding perumahan, holding konstruksi yang belum ditandatangani oleh Presiden Jokowi, dan juga holding asuransi.
"Karena sektor di Kementerian BUMN ini, sektor-sektor usahanya cukup besar. Targetnya per sektor itu terdapat perusahaan induk atau holding company-nya yang diharapkan pada suatu titik nantinya akan terbentuk super holding, seperti Temasek di Singapura," kata Rini lagi.
Baca juga: Ciptakan iklim baik, Menteri Erick Thohir akan evaluasi total BUMN
Selain itu, dia juga menitipkan agar Menteri BUMN Erick Thohir tetap menjaga kebersamaan dan sinergi antar-BUMN, agar BUMN tetap kuat dan tidak menjadi lemah akibat saling berkompetisi satu sama lain.
Selanjutnya, Rini juga berpesan agar Menteri BUMN Erick Thohir tetap melanjutkan fungsi BUMN sesuai amanat Undang-Undang BUMN untuk mendorong perekonomian rakyat yang lemah, maka dari itu banyak sekali program-program BUMN bersama-sama arahnya ke sana, bagaimana meningkatkan kemampuan usaha-usaha mikro, super mikro dan kecil.
"Karena memang kekuatan kita di Indonesia ini salah satunya ada di sana. Bagaimana rakyat kita yang banyak di daerah-daerah bisa menjadi wirausaha kecil yang akhirnya bisa meningkatkan perekonomian mereka," ujarnya pula.
Menteri BUMN periode 2014-2019 Rini Soemarno melakukan serah terima jabatan kepada Menteri BUMN Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 yakni Erick Thohir yang berlangsung dalam acara sederhana.
Rini Soemarno memulai jabatannya sebagai Menteri BUMN pada 27 Oktober 2014 sampai dengan 20 Oktober 2019, menggantikan Menteri BUMN periode sebelumnya yakni Dahlan Iskan.
Erick Thohir dilantik sebagai Menteri BUMN bersama para menteri Kabinet Indonesia Maju lainnya pada Rabu (23/10), di Istana Kepresidenan. Baru saja dilantik dan melakukan serah terima jabatan (sertijab), Menteri BUMN Kabinet Indonesia Maju Erick Thohir langsung bekerja dengan menggelar rapat internal Kementerian BUMN bersama para deputi serta pejabat terkait.
Baca juga: Menteri Erick Thohir tidak mau tata kelola BUMN hanya "lip services"
Dia juga menginginkan BUMN tidak hanya unggul di dalam negeri, namun juga harus mampu menembus tingkat global yang bisa dicapai jika semua pihak baik BUMN, BUMD dan swasta bisa bersama-sama memiliki misi yang sama untuk membuat Indonesia maju.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019