Jakarta (ANTARA News) - Saham berbasis komoditas mengangkat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, ditutup naik 2,09 persen. IHSG ditutup menguat 43,121 poin menjadi 2.106,642 dan indeks LQ45 terangkat 10,761 poin atau 2,54 persen ke posisi 433,766. "Kembali naiknya saham-saham berbasis komoditas menjadi penopang naiknya indeks," kata Analis Riset PT Sinarmas Securities Alfiansyah kepada ANTARA di Jakarta. Menurut Alfian, kenaikan harga saham berbasis komoditas ini dipicu oleh naiknya kembali harga minyak dunia ke kisaran 116 dolar AS per barel akibat perseteruan Rusia dan Georgia. "Mungkin para pelaku pasar melihat Georgia sebagai jalur pintu masuk minyak ke Eropa Barat, sehingga adanya perselisihan ini diperkirakan menganggu distribusinya, sehingga harga minyak naik kembali," katanya. Selain itu, katanya, stabilnya nilai tukar rupiah dan pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal kedua sebesar 6,39 persen juga menjadi sentimen positif pasar saham. Sentimen tersebut membuat pergerakan saham didominasi yang naik sebanyak 139 efek dibanding yang turun 52 dan 54 tidak berubah harganya. Naiknya indeks didorong oleh menguatnya saham Bumi Resources yang naik Rp400 ke posisi Rp5.400, London Sumatera terangkat menguat Rp350 ke level Rp6.450, Bakrie Plantations menambah Rp90 ke harga Rp1.140, Tambang Batubara Bukit Asam melambung Rp1.500 menjadi Rp13.650, Astra Ago Lestari menguat Rp1.700 ke Rp17.700 dan Aneka Tambang menambah Rp60 ke posisi Rp1.910. Volume perdagangan mencapai 2,184 saham dengan nilai Rp3,097 triliun dari 58.668 kali transaksi. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008