KDN dalam pernyataan pers, Rabu, menegaskan warta perintah larangan tersebut sesuai Pasal 7 (1) Undang-Undang Mesin Cetak dan Penerbitan 1984 (Akta 301).
Baca juga: Indonesia - Malaysia kerja sama penerbitan buku
"Perintah ini menetapkan percetakan, pengimporan, penghasilan, penerbitan, penjualan, pengeluaran, pengedaran atau pemilikan hasil penerbitan ini dilarang secara mutlak di Malaysia," katanya..
Penerbitan ini dikenakan perintah larangan karena terdapat isi buku yang mungkin mengganggu kepentingan umum dan keamanan serta mungkin menimbulkan polemik publik.
"Isi penerbitan ini antara lain mencoba mempromosikan ideologi komunisme dan sosialisme, menyebarkan fakta yang salah dan mengelirukan mengenai komunis serta mengandungi unsur untuk membangkitkan dukungan dan simpati terhadap perjuangan komunis," katanya.
Baca juga: Indonesia-Malaysia luncurkan buku sejarah dua negara
Menurut KDN, komik tersebut juga boleh menimbulkan keraguan kepada pembaca khususnya generasi muda mengenai sejarah Malaysia seterusnya mempertikaikan usaha serta perjuangan tokoh atau pemimpin negara terdahulu dalam memperjuangkan kemerdekaan dan membangunkan negara.
"Isinya tidak mempertimbangkan sensitivitasi rakyat Malaysia yang mempunyai banyak bangsa dan agama serta bisa memecah belah keharmonian dan kesatuan masyarakat," katanya.
Baca juga: Media Malaysia tertarik sejarah Kerajaan Gowa
Mereka yang mencetak, mengimpor, menghasilkan, menerbitkan, menjual, mengeluarkan, menawarkan untuk menjual atau mengedarkan bisa dipenjara tidak melebihi tiga tahun atau didenda tidak melebihi RM20,000 atau kedua-duanya seperti ditetapkan di bawah Pasal 8 (2) Akta 301.
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019