Jakarta (ANTARA) - Kupu-kupu menjadi simbol keindahan dan kekuatan dalam koleksi Les Amities, kolaborasi antara Chief Creative Director Jenna & Kaia, Lira Krisnalisa dan Founder Buttonscarves, Linda Anggrea, yang dihadirkan di peragaan busana Jakarta Fashion Week 2020, Jakarta, Rabu.
Linda, pendiri Buttonscarves, di konferensi pers JFW 2020, Rabu, mengatakan kedua brand menggabungkan ciri khas masing-masing menjadi busana yang nyaman untuk dikenakan.
"Buttonscarves terkenal dengan pattern watercolor sedangkan untuk Jenna & Kaia terkenal akan unique cutting-nya. Dalam kolaborasi ini, kami membuat keduanya menjadi unique pieces, " kata Linda.
Motif kupu-kupu ditampilkan dalam 40 tampilan yang terdiri dari 12 setelan; delapan atasan, dua bawahan, dua outer dan dua dress.
Koleksi tersebut mengisahkan perjalanan mereka dalam mengembangkan bisnis modest wear dengan bumbu hubungan persahabatan yang manis.
Konsep Les Amitiés yang mengangkat sisi alam dengan maskot kupu-kupu menggambarkan karakteristik dua perempuan yang sama-sama tumbuh dari bawah hingga mengembangkan brand masing-masing.
"Koleksi yang akan dijual dengan kisaran harga mulai dari Rp900.000 ini akan hadir mulai Desember 2019 di seluruh outlet BS Jakarta, Bandung, Surabaya, Palembang, dan Pekanbaru", jelas Linda.
Linda merintis brand Buttonscarves karena ia awalnya merasa kesulitan menemukan scarf yang cocok sekaligus bisa merepresentasikan dirinya. Dia memutuskan untuk membuat scarf sesuai seleranya yang punya ciri khas motif bunga dan water colour.
Brand ini sudah merambah ke pasar Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darusallam hingga sempat bertandang ke negara Paman Sam.
Sementara itu, Jenna & Kaia lahir di Jakarta pada 2016 sebagai label fashion modest wear untuk memberikan ragam pilihan bagi para perempuan berkerudung yang dinamis dan aktif.
Baca juga: Terinspirasi suku Inca, penata rambut asal Semarang melaju ke Milan
Baca juga: Desainer Korea Selatan akan ramaikan Jakarta Fashion Week 2020
Baca juga: Jakarta Fashion Week 2020 akan diramaikan 200-an perancang
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2019