"Saya juga berharap tentu kita membangun ekosistem yang sehat, BUMN, BUMD, dan swasta di mana tidak lain untuk berkolaborasi seperti Bapak Presiden Joko Widodo sampaikan bahwa kita tidak hanya bisa jago kandang tapi harus menjadi pemain global," ujar Erick Thohor di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan bahwa hal tersebut bisa dicapai jika semua pihak baik BUMN, BUMD dan swasta bisa bersama-sama memiliki misi yang sama untuk membuat Indonesia maju sesuai dengan nama Kabinet Indonesia Maju seperti dicanangkan oleh Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin untuk periode 2019-2024.
"Ini bukan hanya sebuah visi, tapi sebuah hasil yang diharapkan nyata untuk rakyat Indonesia," katanya.
Menteri mengakui bahwa tugas BUMN sangat berat karena tidak hanya dituntut sebagai korporasi yang berorientasi laba, namun juga berperan sebagai lokomotif bagi pembangunan Indonesia.
"Namun yang pasti sama bahwa kita adalah agen perubahan buat Indonesia. Bagaimana kita harus menjadi pusat kinerja untuk juga kesejahteraan masyarakat Indonesia," kata Erick.
Erick Thohir juga meyakini bahwa visi Indonesia 2045 yang disampaikan oleh Presiden Jokowi bukanlah sesuatu yang di awang-awang, melainkan harus dimulai dari sekarang untuk mencapainya.
Baru saja dilantik dan melakukan serah terima jabatan (sertijab) pada Rabu (23/10), Menteri BUMN Kabinet Indonesia Maju Erick Thohir langsung bekerja dengan menggelar rapat internal Kementerian BUMN bersama para deputi serta pejabat terkait.
Hal itu harus dilakukannya, karena dirinya memiliki key performance index atau KPI yang harus dicapai selama tiga bulan ke depan.
"Pernyataan ini juga disampaikan oleh Presiden Jokowi bahwa semua menteri harus siap dicopot, dan saya sangat siap dicopot," tegas Erick.
Baca juga: Ciptakan iklim baik, Menteri Erick Thohir akan evaluasi total BUMN
Baca juga: Menteri Erick Thohir tidak mau tata kelola BUMN hanya "lip services"
Baca juga: Baru dilantik, Menteri BUMN Erick Thohir gelar rapat internal
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019