Singapura (ANTARA News) - Harga minyak dunia memperpanjang "rebound" di perdagangan Asia, Kamis, menyusul penurunan stok bahan bakar minyak (BBM) di AS selama musim puncak permintaan yang lebih besar dari perkiraan, para analis menyatakan. Kontrak berjangka minyak utama New York, minyak jenis "light sweet" untuk pengiriman September, menguat 92 sen menjadi 116,92 dolar AS per barrel. Harga minyak telah "rally" 2,99 dolar AS pada penutupan di lantai perdagangan New York, Rabu. Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman September naik 94 sen pada 114,41 dolar AS, setelah naik 2,32 dolar AS di London pada perdagangan hari sebelumnya. "Minyak mentah memperoleh kembali beberapa penurunan dalam beberpa sesi perdagangan sebelumnya, menyikapi laporan cadangan yang memperlihatkan penurunan stok bensin sangat substansial," kata Victor Shum, seorang analis konsultan energi Purvin and Gertz di Singapura. Departemen Energi AS (DoE), Rabu, melaporkan cadangan BBM telah turun 6,4 juta barrel dalam pekan yang berakhir 8 Agustus. Lebih buruk dari prediksi para analis sebuah penurunan 2,0 juta barrel. Cadangan BBM dipantau dengan cermat pada kali ini karena bertepatan liburan musim panas, saat banyak orang Amerika bepergian menggunakan kendaraan bermotor, yang seperti biasanya akan mendorong permintaan BBM naik. Meski "rally" Shum mengatakan bahwa pelambatan permintaan energi global akibat dari melemahnya ekonomi AS, Eropa dan Asia, kemungkinan akan mendorong turun harga minyak. "Kekhawatiran tentang ekonomi AS dan sekarang melebarnya pelambatan ekonomi ke Eropa dan Asia dapat mendorong harga minyak mencoba turun ke posisi terendah, karena beberapa isu pasokan telah didiskon oleh pasar," kata Shum kepada AFP. Para dealer mengatakan kekhawatiran gangguan pasokan mereda setelah Rusia dan Georgia menyepakai sebuah rencana perdamaian yang di perantarai Perancis, setelah beberapa hari peperangan di Georgia dan melepaskan Ossetia Selatan, Georgia, lepas dari pusat konflik. Tetapi rapuhnya hubungan antara kedua negara tersebut menghadapi sebuah ujian baru pada Kamis, karena Moskow menjanjikan penarikan keluar tentaranya dari sebuah kota utama Georgia di tengah berlanjutnya "perang kata-kata". Raksasa energi Inggris BP mengatakan pada Selasa, bahwa ia telah menutup saluran pipa minyak regional karena pertewmpuran tersebut, namun pasokan yang dialirkan dari Laut Kaspia ke pasar-pasar di Barat dialihkan ke jalur lainnya. Shum mengatakan ancaman gangguan pasokan mendatang membatasi penurunan harga minyak. Harga minyak telah jatuh dramatis sejak mencapai rekor tertinggi di atas 147 dolar AS sebulan lalu karena pasar mencemaskan melemahnya permintaan dan melambatnya ekonomi global. Namun, minyak mentah berjangka masih naik 15 persen sejak awal tahun, ketika menembus 100 dolar AS untuk pertama kalinya. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008