"Dia kan seorang ahli manajemen lulusan MBA, tentunya ini sangat baik dalam dunia pendidikan serta dapat memberikan inovasi di dalamnya," katanya saat dimintai tanggapan di Bandarlampung, Rabu.
Menurut dia, dengan kemampuan manajemen yang dimilikinya akan membangkitkan kreativitas di lembaga pendidikan, bukan hanya kepada riset para dosennya, akan tetapi juga untuk lulusannya.
Ia mengatakan, tidak ada masalah meskipun beliau bukan ahli di bidangnya sebab seorang menteri bukanlah bekerja di tataran teknisnya, namun lebih kepada urusan manajemen.
Rektor Universitas Lampung itu mengungkapkan bahwa masuknya Nadiem ke susunan kabinet Jokowi dan Ma'ruf merupakan sebuah terobosan baru sebab sebelumnya tidak pernah anak muda menjadi seorang menteri.
"Saya bersyukur ada anak muda di dalam susunan kabinet presiden dan wakilnya, dia ini menteri termuda di pemerintahan Jokowi dan Amin saat ini. Saya kira ke depan dibantu para staf ahlinya beliau ini tahu apa yang akan dilakukannya untuk memajukan pendidikan kita," ujarnya.
Dia mengutarakan bahwa yang pertama harus dilakukan oleh Mendikbud yang baru, yakni melanjutkan reformasi birokasi di dunia pendidikan dan memberi ruang besar kepada tenaga pengajar untuk berinovasi dan berkreasi.
"Saat ini kita tidak bisa lagi belajar seadanya seperti dulu sebab zaman sekarang kita dihadapkan dengan dunia yang berubah-ubah. Ke depan semoga beliau dapat merubah dunia pendidikan yang lebih baik," katanya.
Baca juga: Akademisi: Mendikbud diharapkan bawa "gebrakan" baru
Baca juga: Nadiem minta dipanggil Mas Menteri
Baca juga: Pengamat: Nadiem harus penuhi ekspektasi publik terkait pendidikan
Baca juga: Nadiem Makarim keliling kantor Kemendikbud
Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019
