Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo pada hari Rabu di Istana Negara, Jakarta, telah melantik menteri dan pejabat setingkat menteri sebagai pembantu Presiden dalam Kabinet Indonesia Maju.

Salah satu tokoh yang sudah tidak asing di lingkungan Istana adalah Pramono Anung. Dia diamanahkan kembali oleh Presiden sebagai Sekretaris Kabinet.

Jokowi telah menunjuk Mas Pram, sapaan akrab Pramono Anung, sebagai Seskab melalui Keputusan Presiden Nomor 115/P Tahun 2019 tentang Pengangkatan Sekretaris Kabinet.

"Lalu Bapak Pramono Anung, sebagai Sekretaris Kabinet. Jadi, yang bertugas di Istana tetap, Pak Moeldoko, Pak Pramono, dan Pak Pratikno masih tetap," kata Jokowi saat memperkenalkan menteri dan pejabat setingkat di Istana Merdeka, Rabu.

Alumnus ITB Jurusan Teknik Pertambangan itu pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2009—2014.

Ia meraih gelar Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada dan Doktor Ilmu Komunikasi Politik dari Universitas Padjajaran.

Politikus PDI Perjuangan itu sebelumnya mengabdi kepada negara sebagai Sekretaris Kabinet mulai 2015 dalam Kabinet Kerja.

Pria kelahiran Kediri, Jawa Timur, 11 Juni 1963, itu kerap memberikan pernyataan kepada sejumlah media terkait dengan kebijakan-kebijakan pemerintahan.

Pramono merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara dengan orang tua bernama Kasbe Prajitna dan Sumarni.

Mas Pram lantas menikahi Endang Nugrahani dan dikaruniai putra bernama Hanindhito Himawan Pramono dan Hanifa Fadhila Pramono.

Pada saat pernikahan Hanindhito dengan Eriani Annisa, Presiden Jokowi dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menjadi saksi atas pernikahan tersebut.

Baca juga: Seskab: Pelantikan Presiden sesuai jadwal KPU

Beberapa waktu belakangan ini, dalam akun media sosial instagram, Mas Pram kerap mengunggah video maupun foto kegiatannya bermain dengan cucu pertamanya, Shanaya.

Di tengah kesibukannya sebagai Seskab, Pramono pun menyempatkan waktu untuk keluarga dan menggendong cucu tersayang.

Karier Pramono, antara lain, sebagai Direktur PT Tanito Harum pada tahun 1988—1996, PT Vietmindo Energitama pada tahun 1979—1982, hingga Komisaris PT Yudhistira Haka Perkasa pada tahun 1996—1999.

Perjalanan karier Pramono di dunia politik diawali ketika Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri pada tahun 2000 mengangkatnya sebagai Wakil Sekretaris Jenderal DPP partai berlambang banteng itu.

Setelah itu, karier politiknya moncer, kemudian naik sebagai Sekjen PDI Perjuangan pada tahun 2005, lalu sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2009—2014.

Karier Seskab

Lembaga yang dipimpin oleh Mas Pram, Sekretariat Kabinet, adalah lembaga pemerintah yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

Tugas Setkab yakni memberikan dukungan pengelolaan manajemen kabinet kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Tugas dan Pokok Fungsi Setkab beberapa di antaranya melakukan perumusan dan analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum keamanan, perekonomian, pembangunan manusia, kebudayaan, dan kemaritiman.

Penyiapan pendapat atau pandangan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di bidang politik, hukum, keamanan, perekonomian, pembangunan manusia, kebudayaan, dan kemaritiman.

Selain itu, pengawasan pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum, keamanan, perekonomian, pembangunan manusia, kebudayaan, dan kemaritiman.

Saat menjabat sebagai seskab, Pramono kerap memberikan keterangan mengenai isu seputar kebijakan istana, antara lain, mengenai pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.

"Seperti yang telah disampaikan Ketua MPR RI karena pagi hari itu pukul 10.00 WIB 'kan masih banyak yang menjalankan ibadah. Dengan petimbangan pada hari Minggu juga ada CFD, Ketua MPR telah berkonsultasi dengan Presiden terpilih Jokowi akhirnya disepakati menjadi pukul 14.00," demikian Pramono pada Senin (14/10) menjelaskan tentang waktu pelantikan Presiden.

Saat itu dia menjelaskan situasi pelantikan akan berjalan aman dan telah dikoordinasikan, terlebih ada tamu negara yang akan hadir.

Baca juga: Pramono sampaikan Presiden Jokowi minta tingkatkan pengamanan pejabat

Mengenai isu pembangunan sumber daya manusia, dibutuhkan SDM yang berkualitas baik dengan kuantitas yang tepat.

"Pemerintah saat ini sedang menyiapkan talent mapping, juga terutama di pariwisata, tenaga kerja yang terampil. Jadi, ini bukan berkaitan dengan vokasi, melainkan kualitas yang diutamakan untuk meningkatkan human capital," kata Pramono.

Di kalangan media, Mas Pram terkenal sebagai sosok yang murah senyum.

"Mas Pram orangnya bisa memahami apa yang diinginkan media. Apa pun yang ditanyakan media, asalkan bukan rahasia, biasanya beliau berkenan menjawab," kata wartawan Kompas Anita Yosihara yang meliput Pramono sejak bertugas di DPR hingga ke Istana.

Wartawan Vivanews.com Agus Rahmat menilai Mas Pram sebagai tokoh yang dekat dengan media.

"Ketika berada di DPR, Mas Pram bisa menjawab semua hal. Namun, setelah berada di dalam Istana, tidak semua hal bisa dijawab," ujar Agus.

Meskipun demikian, dia memaklumi hal itu karena tupoksi yang berbeda saat menjabat sebagai seskab.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung bersama Presiden Joko Widodo. ANTARA/Bayu Prasetyo

Presiden Jokowi juga "nyaman" dengan kinerja sejumlah pejabat di lingkungan istana, termasuk kepada Mas Pram.

Hal itu terbukti saat penyusunan kabinet baru pemerintahan, Presiden memberikan tugas khusus kepada Pramono Anung untuk membantu pekerjaan kepresidenan.

Pramono pun terbiasa dengan kegiatan Presiden Jokowi yang kerap blusukan ke daerah-daerah, bahkan tidak jarang harus berlari-lari kecil untuk mengejar Jokowi di tempat kunjungan kerja.

ANTARA pun memiliki pengalaman berlari-lari kecil bersama Mas Pram pada saat kunjungan kerja Presiden Jokowi meninjau pembangunan Tol Transsumatera di Provinsi Lampung.

Kendati panas dan keringatan, Mas Pram tetap tersenyum menghadapi kumpulan wartawan yang berlari dengannya pada saat itu.

Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019