Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, Televisi Republik Indonesia (TVRI) harus kritis, namun jangan sampai menghantam terus pemerintah."Inovasi boleh tetapi dalam batas pemerintah. Jangan hantam terus pemerintah. Jadi kritis dalam batasan itu," kata Wapres Jusuf Kalla saat soft launching TV digital di TVRI di Jakarta, Rabu. Lebih lanjut, Wapres mengatakan, yang diperlukan oleh TVRI adalah inovasi dan teknologi. Dengan digitalisasi TVRI ini, tambah Wapres maka TVRI sudah masuk ke teknologi digital. Karena itu, tambahnya tinggal inovasi pada program siarannya. "Mestinya TVRI bisa bersaing dengan siapa saja, tetapi kalau TVRI tak disukai orang berarti ada sesuatu yang tidak benar," kata Wapres. Wapres menjelaskan TVRI selama ini tidak pernah berbicara soal bunga bank, soal penyusutan maupun soal gaji pegawai. Karena itu, tambah Wapres harusnya TVRI bisa bersaing dengan siapa saja. "Selama ini TVRI selalu menjadi pilihan terakhir. Kalau tv-tv yang lain jelek acaranya kita baru pindah ke TVRI," kata Wapres. Dalam kesempatan itu Wapres meminta TVRI bisa menghadirkan hiburan yang baik tetapi sehat. Wapres mengakui untuk bisa seperti ini memang tak gampang. Namun dengan pengembangan sumber daya manusia dan inovasi hal itu bisa dibikin. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008
Makanya NKRI nggak maju-maju .