“Harapan kami agar tahun ini dapat dilakukan pengerukan kembali di Bendungan Sanrego,” kata Andi Sudirman pada kunjungannya dalam rangka koordinasi atas infrastruktur yang tengah dikerjakan oleh BBWSPJ di Provinsi Sulawesi Selatan di Makassar, Rabu.
Pada 2018, BBWSPJ melakukan pengerukan sedimentasi seluas 40 meter kubik. Setelah dilakukan pengerukan berhasil membuka areal sawah seluas 1.500 hektare.
Andi Sudirman menyebutkan, permintaan pengerukan di Bendungan Sanrego adalah upaya mengantisipasi banjir memasuki musim penghujan.
Ia menekankan dibutuhkan perhatian khusus pada penambangan galian liar yang semakin banyak.
“Dikhawatirkan apabila dibiarkan akan berdampak pada kerusakan lingkungan seperti yang terjadi di bagian hulu bendungan Bili-bili, untuk itu butuhkan sinergi koordinasi antar instansi yang terkait sangat dibutuhkan saat ini," katanya.
Baca juga: 10.465 hektare sawah Sulsel puso terdampak banjir
Baca juga: Meski ke luar negeri, Gubernur Sulsel terus pantau penanganan banjir
Andi Sudirman juga meminta Balai Besar Pompengan melakukan pengerukan di kanal dan saluran Kota Makassar serta Kabupaten Gowa.
Dalam perencanaan sebelumnya akan dilakukan pengerukan pada kanal dan saluran sepanjang 19 kilometer yang ada di Kota Makassar dan Kabupaten Gowa.
"Kami berharap bisa dikoordinasikan ruas-ruas di mana saja yang berpotensi menghambat air," ungkapnya.
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019