Perusahaan Didesak untuk Mengakhiri Keikutsertaannya Sebagaimana yang Telah Dilakukannya pada Konser Alicia Keys di Indonesia WASHINGTON, 13 Agustus (ANTARA/PRNewswire-AsiaNet) -- Untuk yang kedua kalinya dalam beberapa pekan terakhir, para penyokong pengawasan tembakau/rokok internasional menghimbau Philip Morris International agar menarik dukungan/sponsor dan promosinya atas konser besar, kali ini di Filipina di mana aktivitas perusahaan ini tampaknya melanggar undang-undang nasional. Bulan lalu, Philip Morris International menarik dukungannya atas konser penyanyi Alicia Keys di Jakarta, Indonesia, setelah perusahaan itu dikritik karena melakukan pemasaran rokok yang menarik anak-anak dan setelah Nona Keys meminta agar dukungan tersebut ditarik. Kini penyokong kesehatan mendesak Philip Morris International untuk mengakhiri keikutsertaannya dalam konser reuni pada 30 Agustus oleh band populer Filipina, Eraserheads, yang dijuluki "Beatles dari Filipina." Mereka yang ingin membeli tiket konser itu tengah diarahkan ke www.marlboro.ph, situs web yang dikelola oleh anak perusahaan Philip Morris International di Filipina. Untuk memperoleh tiket dan informasi, pengunjung situs web ini harus memberikan informasi kontak pribadi yang memungkinkan Philip Morris International mengirim mereka materi promosi rokok. Konser reuni itu juga telah menimbulkan kasak-kusuk di Internet yang seringkali menyebutkan situs web dan merek Marlboro, sehingga menyebabkan publisitas positif bagi Philip Morris International dan merek rokok terlarisnya, Marlboro. Pekan lalu, Departemen Kesehatan Filipina memperingatkan Philip Morris International bahwa ia melanggar undang-undang peraturan tembakau di negara tersebut. Mulai 1 Juli 2008, undang-undang ini melarang segala bentuk iklan rokok di media massa termasuk Internet, membatasi aktivitas promosi rokok lain (misalnya, hanya membolehkan iklan di tempat-tempat penjualan khusus orang dewasa), dan melarang dukungan perusahaan rokok atas konser dan acara lain. Keterlibatan Philip Morris International dalam konser Eraserheads tampaknya melanggar aspek-aspek berbeda dari undang-undang tersebut. Para penyokong kesehatan menghimbau Philip Morris International dan Eraserheads untuk menyudahi segala keterlibatan industri rokok dalam konser dan menghimbau otoritas pemerintah Filipina untuk mengambil tindakan terhadap segala pelanggaran undang-undang peraturan tembakau. "Para anggota Eraserheads jangan sampai dikelabui oleh Philip Morris dan seyogyanya melindungi penggemar mereka dari cara pemasaran yang licik ini. Eraserheads, yang dianggap sebagai salah satu band yang paling berpengaruh di Filipina, telah menjadi panutan remaja kami. Saya berharap mereka akan dapat menghadapi tantangan ini dan membantu remaja Filipina menjalani kehidupan yang sehat dan bebas rokok dengan mencari sponsor lain," kata Dr. Maricar Limpin, Direktur Eksekutif Konvensi Kerangka Aliansi Pengawasan Tembakau Filipina, organisasi pengawasan tembakau terkemuka di Filipina. Ia menghimbau Eraserheads untuk mencontoh Alicia Keys dan menyudahi keterlibatan industri rokok dalam konser band tersebut. "Sekali lagi, Philip Morris International kedapatan melakukan pemasaran rokok yang menarik anak-anak di negara berkembang dan itu tidak akan dibiarkan di Amerika Serikat dan negara maju lainnya," ujar Matthew L. Myers, Ketua Kampanye Anak Bebas Rokok. "Isu ini tidak hanya apakah Philip Morris International melanggar undang-undang Filipina, tapi apakah perusahaan rokok seyogyanya dilibatkan dalam pemasaran berorientasi remaja di manapun juga. Philip Morris International hendaknya segera menghentikan seluruh dukungan dan promosi di semua negara." Di Amerika Serikat, Philip Morris USA dan perusahaan rokok besar lainnya dilarang membawa merek dalam konser menurut penyelesaian hukum tahun 1998 dengan negara-negara bagian. Tetapi, di negara berkembang, perusahaan rokok terus mensponsori konser musisi tenar, yang dikecam oleh para penyokong kesehatan sebagai cara memasarkan rokok kepada anak-anak dan menghindari pembatasan iklan rokok yang lebih tradisionil. Perjanjian pengawasan tembakau/rokok internasional Organisasi Kesehatan Dunia, Konvensi Kerangka Pengawasan Tembakau, mengharuskan negara-negara pengesah melarang semua promosi dan dukungan rokok. Dewasa ini, 157 negara termasuk Filipina telah mengesahkan perjanjian tersebut. Para penyokong kesehatan menolak alasan Philip Morris International atas keikutsertaannya dalam konser Eraserheads. Perusahaan ini membantah bahwa akses ke konser itu dan situs webnya dibatasi untuk orang dewasa. Tetapi, publisitas luas melalui Internet menyangkut konser tersebut, yang menghubungkan Eraserheads dan Marlboro, bisa diperoleh semua usia. Seorang juru bicara Philip Morris International juga memberitahu media Filipina, "Kami tidak mensponsori acara ini. Kami menyelenggarakannya sendiri." Pernyataan ini menunjukkan adanya upaya menghindari larangan sponsor dan tidak menujukan kemungkinan pelanggaran lain undang-undang peraturan tembakau/rokok Filipina. Saat ini, lebih dari 17 persen remaja (usia 13-15) dan 34,7 persen orang dewasa Filipina merokok. Menurut Departemen Kesehatan Filipina, 87.600 warga Filipina meninggal setiap tahun karena penyakit yang disebabkan merokok. Kampanye Anak Bebas Rokok, yang berbasis di Washington, DC, adalah pemimpin dalam upaya mengurangi penggunaan tembakau dan dampak buruknya di Amerika Serikat dan seluruh dunia. Sebagai bagian dari Inisiatif Bloomberg untuk Mengurangi Penggunaan Tembakau, Kampanye ini bekerjasama dengan pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat dalam mempromosikan dan melaksanakan kebijakan publik untuk mengurangi penggunaan tembakau. Kunjungi www.tobaccofreecenter.org. SUMBER Kampanye Anak Bebas Rokok KONTAK: Marina Carter dari Kampanye Anak Bebas Rokok, +1-202-296-5459 atau +1-202-415-5973/ Situs Web: http://www.tobaccofreekids.org /

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2008