Lome (ANATARA News) - Togo menyambut meriah kemenangan atlet Togo kelahiran Prancis, Benjamin Boukpeti, setelah atlet itu berhasil mempersembahkan medali pertama Togo sepanjang sejarah Olimpiade Selasa (12/8). Kendati hanya mempersembahkan medali perunggu, Togo juga memastikan bahwa Boukpeti akan mendapat penghormatan yang sesuai. Banyak masyarakat Togo yang tidak mengetahui siapa Boukpeti sebelum atlet kayak itu meraih medali perunggu. Padahal, bagian olahraga koran lokal telah menyebutkan mengenai dirinya. Boukpeti mewarisi darah Togo dari sang ayah yang tinggal di Prancis. Ia baru sekali mengunjungi negaranya ketika ia masih bayi. Atlet kayak 27 tahun itu berkata sekarang ia memiliki alasan yang sangat bagus untuk mengunjungi negara Afrika Barat tersebut setelah berhail memukau penonton di Olimpiade. Boukpeti memutuskan untuk bermain membela Togo setelah dirinya diputuskan terlalu tua untuk masuk dalam tim atlet Prancis. Boukpeti, peringkat 56 dunia, mendapatkan sorak-sorai teramai sejauh ini dari penonton yang memadati arena. Ia juga menjadi atlet kayak putra non-Eropa pertama yang mendapatkan medali slalom Olimpiade. "Kami sangat senang dengan pencapaian Benjamin Boukpeti," ujar Direktur Olahraga Departemen Olahraga dan Kesenangan Togo Eloi Salakoffi kepada Reuters. "Kami akan memastikan ia akan diberi penghormatan yang sesuai," tambahnya. Salakoffi juga menambahkan Togo akan berusaha mengatur agar Boukpeti dapat mengunjungi Togo untuk merayakan keberhasilannya. "Saya belum pernah mendengar tentang Boukpeti, namun sangat membanggakan memiliki teman senegara yang meraih medali di Olimpiade," kata Yves Gbetounou, pelajar SMA di Lome. Keberhasilan Boukpeti meraih medali merupakan kesuksesan olahraga yang langka bagi Togo. Tim sepak bola Togo berhasil masuk ke putaran final Piala Dunia Jerman 2006 hanya untuk protes masalah pembayaran. Protes tersebut hampir membuat Togo ketinggalan pertandingan dan membuat sang pelatih mengundurkan diri. Tahun 2007, menteri olahraga Togo, ofisial sepak bola, penggemar dan jurnalis tewas dalam kecelakaan helikopter di Sierra Leone seusai pertandingan kualifikasi Piala Afrika. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008