Beijing, (ANTARA News) - Michael Phelps mengukuhkan kedudukannya sebagai peserta Olimpiade paling hebat setelah berhasil mangantongi emas kesembilannya dalam Olimpiade, Rabu (13/8). Sebagaimana dilaporkan Reuters, Phelps berhasil memenangkan dua final cabang renang dalam kurun waktu satu jam. Sembilan emas dalam dua Olimpiade itu membuatnya melampaui rekor yang diciptakan Mark Spitz dan Carl Lewis China dan Amerika Serikat tengah bersaing menduduki peringkat teratas perolehan medali lewat nomor senam artistik beregu putri. Fenomena yang diciptakan Phelps menjadi berita utama di pekan pertama Olimpiade. Rabu (13/8) Phelps akan bersaing di nomor 200 meter gaya kupu-kupu. Setelah itu ia dan tiga teman lainnya akan bersaing meraih emas lewat nomor 4x200 meter gaya bebas. Tim Amerika berhasil meraih emas lewat nomor ini sejak Olimpiade Athena 2004. Jika Amerika tidak berhasil meraih dua emas lewat nomor-nomr tesebut, hal itu akan sangat mengejutkan. Setelah berhasil menyamakan rekor Olimpiade yang ia ciptakan sendiri Selasa (12/8) lewat semi-final 200 meter gaya kupu-kupu, perenang berusia 23 tahun itu akan sedikit bersantai. "Saya hanya ingin berenang dan menentukan segala sesuatu untuk esok hari," ujar Phelps. "Saya harus melakukan segala sesuatu untuk memberikan yang terbaik," katanya. "Segala sesuatu" itu telah memeberikan emas ketiga bagi Phelps sekaligus rekor dunia ketiga, Selasa (12/8) lewat nomor 200 meter gaya bebas. Hasil tersebut membuatnya sejajar dengan atlet senegaranya Lewis dan Spitz serta pelari jarak jauh Paavo Nurmi dan pesenam Soviet Larysa Latynina dengan sembila emas. Latynina dan teman sesama pesenam Soviet Nikolai Andrianov memegang rekor emas terbanyak--Latynina dengan 18 medali dan Adrianov 15 medali. Namun, dua emas bagi Phelps dapat memberikannya gelar peserta Olimpiade terhebat. Dua emas tersebut juga dapat membantunya melewati separuh rekor Spitz lainnya--tujuh medali emas dalam satu Olimpiade. Amerika-China Tim basket Amerika mungkin berhasil mengalahkan China awal pekan ini, namun Amerika masih tertinggal dari China dalam perolehan medali--China 13 medali emas, Amerika tujuh medali emas. Pada nomor senam beregu putri, tim Amerika berharap dapat mempersembahkan emas pertama mereka di negara lain. Pada 2007, tim Amerika berhasil merebut gelar juara dunia dari China. Namun dua pesenam mereka--Chellsie Memmel dan Samantha Peszek--mengalami cedera pergelangan kaki meskipun diunggulkan pada babak kualifikasi. Harapan terbaik mereka pemain China tidak terbiasa dengan petandingan pagi hari. Jadwal pertandingan mereka diubah menjadi pagi hari disesuaikan dengan jam tayang utama pasar televisi Amerika. Beberapa pemain dibangunkan pada pukul 6 pagi. "Saya sangat tegang karena saya akan terjaga sepanjang malam mengkhawatirkan pertandingan," kata pesenam China Cheng Fei. "Keesokan harinya saya akan sangat kelelahan," katanya. Cuaca Beijing yang berubah-ubah mempengaruhi cabang balap sepeda. Lebih dari sepertiga pebalap sepeda pria gagal menyelesaikan jalur Sabtu (9/8)--termasuk pebalap sepeda Jerman Stefan Schumacher yang berkata polusi membuatnya sakit kepala. Sebaliknya, pembalap sepeda putri--termasuk peserta Olimpiade dari Prancis Jeannie Longo--basah kuyub Minggu (10/8). Jadi, baik pebalap putra maupun putri sama-sama bertanya-tanya apa yang akan terjadi saat mereka bersaing dalam babak uji coba di Tembok China Rabu (13/8). (*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008