Beijing, (ANTARA News) - Meski Olimpiade 2008 Beijing baru berlangsung lima hari, para atlet dan ofisial terlihat sudah mulai menyerbu Ya Show Market, salah satu lokasi pasar murah di Beijing. Seperti yang terlihat pada Selasa sore, pasar murah yang kalau di Jakarta kira-kira sama dengan Mangga Dua itu, berubah menjadi pasar dunia karena terdapat berbagai manusia dengan berbagai warna kulit, mulai dari putih, sawo matang, dan hitam. Dari kartu identitas (ID Card) yang mereka pakai, mereka terdiri atas atlet, ofisial, dan juga panitia lokal. Tujuan mereka hanya satu, yaitu berburu berbagai merek terkenal (tiruan) dengan harga miring. Barang yang dijual mulai dari jam tangan dengan merek Rolex, tas Louis Vuitton, sampai kaos kaki. Semua jenis barang yang ada di bangunan pasar bertingkat lima itu, bisa ditawar dan mereka yang lihai dalam menawar akan mendapat harga lebih rendah. Seorang warga Indonesia yang sudah bermusim selama setahun di Beijing mengatakan bahwa pengunjung harus "kejam" dalam menawar bila berbelanja di Pasar Ya Show tersebut. "Harga yang ditawarkan 100 yuan, bisa didapatkan dengan harga 25 yuan. Mereka gila-gilaan dalam memberikan harga, maka kita juga harus gila juga dalam menawar," katanya. Namun harga murah tersebut sekarang mulai terusik dengan kedatangan orang asing, terutama orang Barat dalam rangka Olimpiade. "Orang-orang bule sekarang sudah merusak harga pasar. Karena beranggapan bahwa harga yang ditawarkan sudah sangat murah, mereka sudah tidak menawar lagi, langsung beli saja," kata wanita berusia 30 tahun yang tidak bersedia diungkapkan namanya itu.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008