Jakarta (ANTARA) - Laura Basuki mengaku tidak pernah mendapat diskriminasi karena memiliki wajah oriental atau bermata sipit. Dia bersyukur hidup di antara masyarakat yang menghargai perbedaan.
"Enggak pernah, jujur. Buat saya Indonesia adalah negara saya dan warga negara saya juga Indonesia. Jadi saya enggak merasa ada membedakan suku-suku," ujar Laura dalam pemutaran perdana film "Susi Susanti: Love All" di Jakarta, Selasa.
Laura adalah keturunan Vietnam dan Jawa. Dia memiliki wajah yang sangat khas seperti kulit putih dan bermata sipit.
Semasa era Orde Baru, masyarakat keturunan Tionghoa mendapat perlakuan yang berbeda atau diskriminasi secara hak sebagai warga negara.
Pemain film "Terbang" ini, mengatakan bahwa Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai suku sehingga tidak bisa dilihat dari etnis tertentu saja. Laura juga mengajak masyarakat agar lebih mencintai Indonesia tanpa melihat latar belakang.
"Kita tinggal di negara Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika, kita juga punya Pancasila. Dari awal juga sudah ditekankan bahwa Indonesia negara yang sangat besar, luas, begitu banyak suku bangsa di Indonesia dan sebisa mungkin kita mencintai Indonesia tanpa memandang bulu," jelasnya.
Menurut Laura, salah satu hal yang dapat menyatukan Indonesia tanpa memandang suku dan agama adalah melalui olahraga.
"Menurut aku di bidang olahraga itu sangat bagus ya. Ketika di dunia sport kita udah enggak ingat lagi dia agama apa, keturunan apa. Kita hanya tahu dia berjuang untuk Indonesia," ujar Laura.
Baca juga: Laura Basuki merasa terhormat perankan Susy Susanti
Baca juga: Perjuangan Laura Basuki perankan Susy Susanti
Baca juga: Perjuangan Laura Basuki perankan Susy Susanti
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019