Sehingga kita bisa mempunyai dokumentasi yang luar biasa,Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) ingin menunjukkan kearifan lokal yang sudah berjalan ribuan tahun dalam menjaga lingkungan kepada dunia internasional lewat dokumenter "Film Semesta".
"Lewat film ini menunjukkan upaya-upaya yang dilakukan masyarakat langsung di tempat mereka masing-masing bagaimana menjaga hutan dan lingkungan. Kami punya rencana menayangkan di Santiago saat COP25," ujar Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) KLHK Ruandha Agung Sugadirman dalam konferensi pers di Gedung KLHK, Jakarta, Selasa.
Dirjen PPI KLHK itu merujuk kepada Konferensi Perubahan Iklim PBB 2019 (2019 United Nations Climate Change Conference/COP25) yang rencananya akan diadakan di Santiago, Chile pada Desember 2019.
Baca juga: KLHK dan Nicholas Saputra kerja sama penayangan film perubahan iklim
"Film Semesta" adalah dokumenter yang akan menunjukkan usaha perorangan atau kelompok untuk menjaga lingkungan di tujuh provinsi di Indonesia yaitu Aceh, Bali, DKI Jakarta, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Papua dan Yogyakarta, jelas dia.
Dokumenter itu akan menunjukkan kepada dunia, ujar Rhuanda bahwa selama ribuan tahun Indonesia sudah memiliki kearifan lokal dalam penjagaan hutan dan lingkungan.
Hal itu diperlukan karena sebagai salah satu lokasi tutupan hutan tropis terluas di dunia, Indonesia menjadi tumpuan harapan komunitas internasional untuk menjaga ekosistem dan lingkungan hidupnya, di tengah ancaman nyata perubahan iklim.
Baca juga: KLHK: Penambahan luas kebakaran hutan akan turun pada Oktober
"Sehingga kita bisa mempunyai dokumentasi yang luar biasa, karena saya yakin masih banyak taman nasional yang belum dieksplor, didokumentasikan dengan baik. Itu yang menjadi tantangan kita ke depan," tegas Rhuanda.
"Film Semesta" diproduksi oleh PT Talamedia dari tahun lalu dan rencananya akan ditayangkan di berbagai festival film internasional sebelum dapat disaksikan di jaringan bioskop Indonesia awal tahun depan, menurut Komisaris PT Talamedia Nicholas Saputra.
Baca juga: Greenpeace harapkan menteri LHK baru berkomitmen jaga lingkungan
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019