Jakarta (ANTARA News)- Kurs rupiahdi pasar spot antar-bank Jakarta, Selasa pagi, menguat, menyusul pelaku pasar lokal mulai membeli rupiah setelah beberapa hari lalu terpuruk akibat melonjaknya kebutuhan dolar AS. "Pelaku pasar menilai saatnya untuk membeli rupiah, karena mata uang Indonesia itu terkoreksi cukup tajam dalam beberapa hari ini," kata Direktur Finance Corpindo Nusa, Edwin Sinaga, di Jakarta. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 10 poin menjadi Rp9.180/9.185 per dolar AS dibanding hari sebelumnya Rp9.190/9.213 per dolar AS. Dikatakannya, pembelian rupiah masih belum besar, sehingga kenaikan relatif masih kecil, namun ke depan peluang rupiah untuk menguat kembali tetap tinggi. Hal ini disebabkan banyak faktor positif yang masih mendukung pergerakan mata uang lokal itu seperti akan masuknya dana pengusaha Indonesia yang diparkir di luar negeri, katanya. Selain itu, investor asing juga masih tertarik untuk bermain di pasar domestik melihat selisih bunga rupiah terhadap dolar AS sangat tinggi mencapai 7,00 persen. Meski otoritas moneter Bank Indonesia menyatakan pertumbuhan ekonomi kuartal kedua 2008 diperkirakan akan berkurang dari 6,3 persen menjadi 6 persen. Hal ini disebabkan gejolak ekonomi global yang masih terjadi, seperti krisis keuangan akibat krisis kredit sektor perumahan AS dan berkurangnya akses kredit yang dikucurkan, tuturnya. Menurut dia, rupiah pada sore nanti diperkirakan akan kembali membaik, karena minat lepas pelaku masih terjadi hingga penutupan pada pagi ini. "Kami optimis rupiah akan kembali menguat karena aksi kebutuhan dolar AS oleh BUMN seperti Pertamina dan PLN agak berkurang," katanya. Bank Indonesia (BI), lanjut dia telah mengantisipasi kebutuhan BUMN itu sehingga pergerakan rupiah semakin membaik. Pasar saat ini cenderung mendorong pergerakan mata uang Indonesia sehingga mengalami kenaikan, ucapnya. (*)

Copyright © ANTARA 2008