New York, (ANTARA News) - Ratu Sejagat alias Miss Universe, Dayana Mendoza (22), pekan ini mengunjungi Indonesia dan antara lain akan menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Dia direncanakan bertemu dengan Presiden (Yudhoyono, red) dan beberapa menteri," kata Talent Development Director-Miss Universe Organization, Roston Ogata, kepada ANTARA di New York, Senin. Ogata tidak menyebutkan tanggal pasti rencana pertemuan Mendoza dengan Presiden.Mendoza pada Selasa malam waktu New York akan bertolak ke Jakarta untuk kunjungan selama 10 hari ke beberapa tempat antara lain Jakarta, Yogyakarta, Bali dan Bengkulu. Salah satu misi utama Mendoza di Indonesia adalah menghadiri malam Grand Final Pemilihan Puteri Indonesia tahun 2008, yang akan berlangsung di Jakarta pada 15 Agustus yang digelar oleh Yayasan Puteri Indonesia (YPI). Indonesia adalah negara pertama yang akan dikunjunginya setelah ia memenangi kompetisi Miss Universe 2008 pada 13 Juli di Nha Trang, Vietnam. Selain Vietnam, ia mengaku belum pernah mengunjungi negara lainnya di kawasan Asia Tenggara. "Wah... saya sangat senang akan segera ke Indonesia. Indonesia memang negara pertama yang saya kunjungi setelah terpilih (sebagai Miss universe 2008)," ujarnya. Menjelang keberangkatannya ke Jakarta, Mendoza, pada Senin menyempatkan diri bertandang ke Konsulat Jenderal RI di New York. Di gedung Konjen RI-New York, Miss Universe kelahiran Caracas-Venezuela pada 1 Juni 1986 itu bertemu dengan Konjen RI Trie Edi Mulyani, isteri Duta Besar Indonesia untuk PBB Sranya Marty Natalegawa, isteri Wakil Tetap RI untuk PBB, Non Kleib, serta sejumlah anggota masyarakat Indonesia di New York.Dalam kesempatan tersebut, Mendoza diperkenalkan terhadap beberapa aspek kehidupan Indonesia, baik melalui penayangan film singkat tentang Indonesia maupun `fashion show` yang mengusung tema Batik Indonesia.Mendoza yang duduk diapit Trie Edi Mulyani dan Sranya Marty Natalegawa, terlihat takjub melihat rancangan baju batik Indonesia maupun perhiasan yang diperagakan oleh para model. "Wow... bagus sekali...," kata Mendoza dengan nada kagum ketika seorang model mendekat untuk memperlihatkan baju batik dan perhiasan perak yang dikenakan. Miss Universe yang fasih berbahasa Inggris, Spanyol, dan Italia itu juga tidak segan menyapa masyarakat Indonesia dan berbagi cerita. Ia antara lain bercerita bahwa dirinya sedang mencoba memperlancar Bahasa Rusia yang sedang dipelajarinya. "Dan saya akan bisa bicara dalam Bahasa Indonesia juga...Tapi nanti setelah saya kembali dari Indonesia," katanya sambil tertawa. Seperti yang diungkapkan Roston Ogata, Mendoza kembali akan mengunjungi Indonesia pada Oktober 2008 mendatang, antara lain untuk keperluan pembuatan iklan produk Indonesia. Ketika berbincang di Gedung KJRI-New York, Mendoza mengatakan Venezuela dan Indonesia sebagai sesama negara berkembang memiliki berbagai persamaan terutama dalam hal karakter masyarakatnya. "Karena pembawaan dari alam yang indah, orang-orang di negara seperti kita selalu memiliki kesempatan untuk tersenyum dan menikmati apa yang kita miliki," katanya. Menurut pengakuannya, menjadi Ratu Sejagat telah banyak mengubah kehidupannya. Yang paling terlihat adalah berbagai fasilitas yang kini ia dapatkan setelah menang dalam kompetisi Miss Universe 2008. "Sekarang saya tinggal di apartemen di New York... punya kamar besar untuk saya sendiri... hahaha..." tawanya. Sebagai Miss Universe 2008, Dayana Mendoza memang bertabur hadiah dan fasilitas. Selain berhak mengenakan mahkota tiara bernilai 120.000 dolar AS, gadis Venezuela yang tidak pernah menyangka akan menjadi Ratu Sejagat itu antara lain berhak mendapatkan sejumlah uang tunai, kontrak selama satu tahun mempromosikan Miss Universe. Ia juga berhak tinggal selama satu tahun di apartemen mewah di New York, serta beasiswa senilai 100.000 dolar AS untuk kursus perfilman di New York Film Academy selama dua tahun. Selama menyandang gelar sebagai Miss Universe 2008, Dayana Mendoza akan berkeliling dunia dengan mengusung masalah sosial, pendidikan dan kesehatan --terutama tentang HIV/AIDS-- sebagai tema tur internasionalnya.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008