CIC berlokasi di kawasan wisata termahsyur di Guangzhou, provinsi Guangdong, yakni Chimelong Tourist Resort. Dengan desain venue menyerupai amphiteater raksasa, CIC mampu menampung lebih dari 8.000 penonton pada setiap pertunjukannya.
Sejak dibuka pada tahun 2000, wahana sirkus ini telah ditonton oleh puluhan juta orang dari berbagai penjuru dunia. Tak heran namanya begitu harum di panggung internasional, Chimelong Group selaku pemilik dan pengelola CIC mendandani venue sirkus ini dengan ribuan pencahayaan, peralatan sirkus yang mutakhir, dan menghadirkan hampir 300 penampil berkelas dunia dari sekitar 20 negara.
Tak ayal, destinasi wisata ini dinobatkan sebagai 'Merek Kebudayaan Paling Kompetitif di Guangzhou' dan 'Kartu Kebudayaan China' oleh pemerintah Tiongkok.
Dibagi menjadi empat babak dan satu epilog, pertunjukan sirkus berdurasi lebih dari 90 menit ini mengisahkan perjuangan sepasang kekasih menghadapi berbagai rintangan untuk meraih cinta yang abadi. Dibungkus dengan berbagai atraksi ekstrim nan estetis, alur penceritaan dengan apik dirancang sedemikian rupa sehingga penonton seolah terbawa untuk merangkai imajinasi terliar dalam meraih sebuah mimpi - berani dan pantang menyerah untuk mendapatkan apa yang yang dicita-citakan.
Didukung dengan tata panggung, pencahayaan, dan musik yang megah menyempurnakan tiap atraksi menegangkan mulai dari aerial silk, lyra, cloud swing, banquine, cord lisse, juggling, human pyramids, pertunjukan api, dan masih banyak lagi.
"Sangat menegangkan, ada beberapa bagian dimana saya harus menahan nafas," ujar Chen, salah satu penonton asal Hong Kong.
Dirinya mengaku, sudah beberapa kali menonton CIC, tapi pengalaman yang didapat selalu berbeda.
"Oleh karena itu, saya pasti akan datang lagi," tambahnya.
Greater Bay Area
Sebagai salah satu provinsi dengan pertumbuhan terpesat di Tiongkok, Guangdong memainkan peran penting dalam mendukung pengimplementasian inisiatif 21st Century Maritime Silk Road yang diinisiasikan oleh Presiden Xi Jinping pada 2013. Untuk itu, pemerintah Tiongkok meresmikan megalopolis tiga wilayah Guangdong, Hong Kong, dan Macau, dengan sebutan Greater Bay Area (GBA).
Guangdong berperan sebagai pilar dari sektor pariwisata, mengingat begitu banyak destinasi wisata di provinsi berpopulasi 110 juta orang ini. Mulai dari
Chimelong Tourist Resort (Guangzhou), Bruce Lee Ancestral House (Jun'an), Yip Man Memorial Museum dan Wong Fei Hung Memorial Hall (Foshan), dan Guangzhou TV Tower, Guangdong memainkan perannya sebagai destinasi wisata, sementara Hong Kong sebagai pusat ekonomi dan Makau sebagai pusat pariwisata internasional.
Director of China Institute for Reform and Development (CIRD) Chi Fulin mengatakan, GBA adalah salah satu kawasan dengan keunggulan ekonomi paling komprehensif di Tiongkok, karena didukung keterbukaan yang tinggi dan sumber perekonomian yang beragam.
"Ditambah, kawasan ini terletak di perlintasan pelayaran yang menghubungkan Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Sehingga, berpotensi jadi gerbang ekonomi," tuturnya di sesi panelis ajang The 3rd 21st Century Maritime Silk Road China International Forum di Zhuhai, Guangdong, Selasa.
Pada kesempatan yang sama, Vice President of China Society of Economi Reform Fan Gang menyampaikan, masih terdapat pekerjaan rumah bagi pemerintah provinsi Guangdong, yakni bila dibandingkan dengan Hong Kong dan Makau, keterbukaan pasarnya masih cenderung tertinggal, sehingga menghambat pengintegrasian perdagangan bagi ketiga kawasan tersebut.
"Salah satu cara mengatasinya adalah dengan cara menjadi pelopor salam mengimplementasikan perdagangan bebas pqda industri pariwisata, pendidikan, dan kesehatan," tutupnya.
Pewarta: Primasatya
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2019