Beijing, (ANTARA News) - Taufik Hidayat tersingkir dari turnamen tunggal putra bulutangkis olimpiade, Senin. Juara bertahan itu tersingkir akibat demam berdarah yang beberapa pekan sebelum Olimpiade memaksa dirinya harus dirawat di rumah sakit. Pebulutangkis andalan Indonesia tersebut, yang pada hari Minggu genap berusia 27 tahun, menggambarkan kekalahan dua game langsung dari Wong Choong Hann sebagai sesuatu yang mengejutkan. Namun, dia menghargai pemain veteran Malaysia itu, yang tampil untuk ketiga kalinya di Olimpiade. "Saya merasa tidak enak badan, kondisi saya tidak 100 persen, (tetapi) Wong Choong Hann hari ini bermain sangat baik," kata Taufik."Mengejutkan kalah di babak pertama." Unggulan ketujuh tersebut semula diperkirakan di ajang Olimpiade tersebut akan menjadi penghalang bagi tiga pemain tangguh Cina sementara negara tuan rumah tersebut berussaha menyapu bersih medali emas di cabang olahraga tersebut, demikian juga Lee Chong Wei dari Malaysia. Tetapi, kesempatan pebulutangkis Indonesia tersebut menurun karena ia harus dirawat di rumah sakit selama enam hari karena demam berdarah, sehingga ia hanya mempunyai waktu hanya sepekan untuk mempersiapkan diri turun ke gelanggang Olimpiade. Dengan kekalahan Taufik itu, kini harapan Indonesia di nomor tunggal putra bertumpu pada Sony Dwi Kuncoro. Unggulan keenam Sony Dwi Kuncoro berhasil menaklukkan Boonsak Ponsana dari Thailand 2-0, dalam suatu pertandingan ulangan untuk meperebutkan medali perunggu di Olimpiade athena. Sementara itu pemain nomor satu Cina, Lin Dan, melaju ke babak 16 besar setelah mengalahkan pebulutangkis Hongkong, Ng Wwei dan bertekad tidak akan melakukan kesalahan setelah tersingkir di babak pertama di Olimpiade Athena. "Saya berkonsentrasi sangat keras karena saya tidak ingin kalah seperti di Athena," katanya kepada wartawan setelah meraih kemenangan dua game langsung. Lin, juara dunia dua kali, di babak berikutnya akan berhadapan dengan Park Sunghwan dari Korea Selatan, setelah ia mengalahkan lawannya. Petenis Malaysia, Lee Chong Wei, sebelumnya menyingkirkan Ronald Susilo dari Singapura dalam usahanya mempersembahkan medali emas pertama untuk negaranya. Meskipun memikul beban berat yang diberikan negaranya, unggulan kedua, Lee segera memberi tekanan dan mengalahkan pebulutangkis Singapura 2-0 melalui pukulan smes di atas kepala dan penempatan bola yang sulit. "Terlalu banyak beban, beban berat, tetapi target pribadi saya adalah medali," kata Lee sambil tertawa, seraya menambahkan bahwa ia merasa puas dengan penampilannya di babak pertama. "Pada beberapa poin pertama, saya merasa sedikit gugup,tetapi setelah memenangi game pertama, saya lebih percaya diri, meskipun saya barangkali melakukan beberapa kesalahan yang tak perlu terjadi," katanya. Malaysia belum pernah mendapat medali emas Olimpiade di cabang olahraga manapun, dan satu medali perak dan dua medali perunggu yang diperoleh negara tersebut berasal dari cabang bulutangkis. Lee di babak selanjutnya akan berhadapan dengan Kestutis Navickas dari Lithuania, yang mengalahkan Stanislav Pukhov dari Rusia. Unggulan ketiga dari Cina, Bao Cunlai, mengalahkan Kevin Cordon dari Guatemala, 2-0, sementara orang terkaya di dunia, Bill Gates dan istrinya,Melinda, menyaksikan dari kursi VIP. Dan unggulan keempat dari Cina, Chen Jin menundukkan John Moody dari Selandia Baru 2-0. Dala pertandingan pemain unggulan lainnya, Kenneth Jonasen dari Denmark kalah 1-2 dari pebulutangkis Korea Selatan, Lee Hyu-Nil dan mengecam udian buruk yang membuatnya berhadapan dengan pemain Korea Selatan itu. "Ia merupakan satu-satunya pemain yang tidak disukai siapaun. Ia hingga kini selalu mendapat undian yang keras. Saat saya berkata tentang undian itu, saya berpendapat ini tidak menguntungkan," kata unggulan keenam, Jonassen. Harapan terakhir Denmark untuk meraih medali di partai tunggal, yakni unggulan kedelapan Peter Gade, mendepak Nabil Lasmari dari Aljazair 2-0.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008