Saya bukan pegawai, bukan pegawai BUMN, yang tidak boleh rangkap jabatan kan untuk direksi dan komisaris tapi pemegang saham belum tahu, ini barang baru buat saya
Jakarta (ANTARA) - Mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bahlil Lahadalia mengaku diminta Presiden Jokowi untuk membantu pertumbuhan usaha kecil dan menengah (UMKM) dalam kabinet Indonesia Kerja jilid II.
"Tadi kami bicara soal pertumbuhan kawasan ekonomi baru, pemerataan ekonomi dari Aceh hingga Papua, dari UMKM naik jadi usaha menengah ke konglomerat semua bisa terjadi kalau terjadi proses investasi dan konsumsi," kata Bahlil seusai menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa siang.
Presiden Jokowi sebelumnya pernah memuji Bahlil sebagai kandidat menteri karena pintar membawa suasana dan juga cerdas serta dapat mengeksekusi konsep.
Namun, Bahlil tidak menjelaskan persis di mana ia akan menjabat nantinya.
Baca juga: Bahlil berkemeja putih ke Istana setelah ditelepon protokol
"Kalau ditanya ditempatkan di mana, Presiden paling tahu karena saya sejak kecil bergelut di bidang ekonomi, saya dari kawasan Timur, ada Malukunya, saya dari Fakfak, kuliah di Jayapura dan Pak Presiden sangat mempertimbangkan betul anak-anak muda berpikir kemajuan bangsa," ungkap Bahlil.
Bahlil hanya mengaku ingin memperbaiki juga regulasi yang tumpang tindih antara pusat dan daerah.
"Persoalan regulasi itu penting karena saat ini tumpang tindih pusat dan daerah, tapi secara umum Pak Jokowi paling tahu di mana saya harus ditempatkan," tambah Bahlil.
Bahlil pun merasa terhormat dapat mengabdikan diri sebagai menteri dalam kabinet. Ia juga masih mempertimbangkan jabatannya saat ini.
Baca juga: Bahlil Lahadalia: Isu keamanan kini jadi tantangan investasi di Papua
"Saya bukan pegawai, bukan pegawai BUMN, yang tidak boleh rangkap jabatan kan untuk direksi dan komisaris tapi pemegang saham belum tahu, ini barang baru buat saya," ujar Bahlil.
Hari ini sudah ada 19 orang yang dipanggil Presiden Jokowi untuk menjadi calon menterinya.
Mereka adalah:
1. Menteri Keuangan 2016-2019 Sri Mulyani
2. Gubernur Sulawesi Selatan 2008-2018 Syahrul Yasin Limpo
3. Menteri Sosial 2018-2019 Agus Gumiwang Kartasasmita
4. Anggota Komisi VI DPR PDI Perjuangan Juliari Batubara
5. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2014-2019 Siti Nurbaya
6. Plt Ketua Umum PPP Suharso Manoarfa
7. Menteri PUPR 2014-2019 Basuki Hadimuljono
8. Wakil Panglima TNI 1999-2000 Jenderal (Purn) Fachrul Razi
9. Kader Partai Kebangkitan Bangsa Ida Fauziah (anggota DPR-RI pada 1999-2018)
10. Mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bahlil Lahadalia
11. Anggota DPR 2014-2019 dari fraksi Partai Golkar Zainuddin Amali
12. Ketua DPRD Jatim periode 2014-2019 Abdul Halim Iskandar (PKB)
13. Menteri Hukum dan HAM 2014-2019 Yasonna Laoly
14. Menteri Perhubungan 2016-2019 Budi Karya Sumadi
15. Menteri Agraria dan Tata Ruang 2016-2019 Sofyan Djalil
16. Kepala Staf Kepresidenan 2017-2019 Moeldoko
17. Menteri Dalam Negeri 2014-2019 Tjahjo Kumolo
18. Kepala Bappenas 2016-2109 Bambang Brodjonegoro
19. Sekjen NasDem Johnny G Plate.
Baca juga: Bahlil Lahadalia pantas jadi menteri kabinet jilid II
Baca juga: Bahlil: Personel kabinet kewenangan Presiden
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019