Beijing (ANTARA News) - Indonesia menempati urutan ke-30 bersama Brazil dalam daftar perolehan medali Olimpiade Beijing, Senin, meskipun mendapat tambahan satu perunggu dari lifter putra Triyatno pada kelas 62kg, yang membuat Indonesia kini mengumpulkan total dua medali perunggu.Triyatno mencatat total angkatan 298kg hasil dari angkatan snatch seberat 135kg dan angkatan clean and jerk seberat 163kg, yang menempatkan dia di posisi ketiga.Medali emas kelas 62kg putra itu direbut lifter China Zhang Xiangxiang, sedang medali perak diraih lifter Kolumbia Diego Salazar.Perunggu yang disumbang Triyatno itu merupakan medali kedua bagi Indonesia, setelah pada Minggu (10/6) lifter Indonesia Eko Yuli Irawan menyumbang medali perunggu pada kelas 56kg putra. Pada angkatan snatch, Eko mencatat angkatan 130kg, sedang pada angkatan clean and jerk mencatat 158kg, sehingga total angkatannya adalah 288kg. Triyatno mengaku sempat khawatir dengan kondisinya ketika dalam pertengahan pertandingan, tangannya sempat berdarah karena mengalami luka. "Setelah mendapat perawatan, saya mencoba untuk tetap bertanding dan ternyata berhasil dengan baik sehingga bisa meraih perunggu," katanya. Dalam angkatan snatch, Triyatno sempat gagal pada angkatan kedua dengan berat 135 kilogram, tapi berhasil pada angkatan pertama seberat 133 kilogram dan angkatan ketiga seberat 135 kilogram. Untuk clean and jerk, ia gagal mengangkat beban 163 kilogram pada angkatan pertama dan kedua, tapi berhasil mengangkat 163 kilogram pada angkatan ketiga. Manajer angkat besi Indonesia Syafriadi Cut Ali, mengatakan tidak memperkirakan Triyatno akan meraih medali dan ternyata bisa tampil maksimal. "Saya bersyukur Triyatno bisa meraih medali perunggu yang sebelumnya tidak kita perkirakan akan bisa meraih medali untuk kelas ini," katanya. Menanggapi berdarahnya tangan Triyatno, ia mengatakan bahwa kulitnya terkelupas sehingga mengeluarkan darah, namun setelah mendapat perawatan kembali ia melanjutkan pertandingan dan ternyata berhasil baik. Ia mengatakan pula, keberhasilan Triyatno meraih perunggu juga tidak terlepas dari kegagalan sejumlah lifter utama lainnya, yang gagal tampil maksimal.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008