Jakarta, (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berniat untuk menjadikan lahan bekas Kampus Sekolah Tinggi Theologia Injili Arastamar (SETIA) sebagai ruang terbuka hijau (RTH) yang akan diisi juga dengan fasilitas umum bagi masyarakat setempat. "Ini akan membantu menyelesaikan permasalahan. Selain itu kita juga ingin agar di daerah RW itu ada tempat bermain dan ada gedung untuk kegiatan," kata Wakil Gubernur (Wagub) DKI Prijanto di Balaikota Jakarta, Senin. Wagub menyebut bahwa pihak Yayasan telah menyetujui untuk melakukan relokasi kampus yang mahasiswanya terlibat kerusuhan dengan warga sekitar pada Minggu (27/7) dini hari yang menyebabkan belasan orang luka-luka dan ratusan mahasiswa SETIA harus diungsikan sementara. Pemprov DKI disebut Wagub akan membeli tanah kampus itu untuk difungsikan menjadi RTH tapi tidak akan menukar tanah itu dengan tanah milik Pemprov (tukar guling). "Bukan tukar guling, kita beli tanahnya. Uangnya diterima Yayasan, terus Yayasan bangun sendiri ditempat lain," katanya. Menurut Wagub, keputusan untuk membeli lahan dan tidak melakukan tukar guling adalah karena tanah kampus yang tidak terlalu luas, hanya sekitar 1.400 meter persegi. "Lahan sekecil itu, paling `banter` kalau dirobohkan cuma jadi lapangan badminton saja," ujarnya. Pihak Yayasan SETIA disebutnya telah menyetujui untuk pindah lokasi, mengingat luas tanah yang tidak memadai dengan jumlah mahasiswa yang sekitar 1.700 orang, serta penolakan dari masyarakat setempat terhadap kampus tersebut. "Kemajuan dicapai dengan pihak Yayasan Sekolah Tinggi sudah berkehendak untuk merelokasi, masyarakat juga ingin begitu. Jadi klop lah," ujar Wagub. Jika harga pembelian disetujui dalam waktu singkat maka Pemprov akan menganggarkan pembelian tersebut dalam APBD 2008. Sebelumnya, perwakilan warga didampingi walikota Jakarta Timur Murdani berdialog dengan Komisi E DPRD DKI menyatakan keberatannya Kampus SETIA melakukan kegiatan belajar mengajar di daerah tersebut karena dianggap terlalu padat. Sementara itu, seusai kerusuhan hingga saat ini, ratusan mahasiswa kampus itu masih mengungsi di tempat penampungan yang disediakan Pemerintah yakni di Gedung eks Transito Jakarta Timur dan di Bumi Perkemahan Cibubur. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008