Jayapura (ANTARA News) - Cuaca di wilayah Pegunungan Tengah Papua hingga kini belum bersahabat sehingga Tim SAR TNI AU dan Basarnas belum dapat mengevakuasi jenazah Dave Clapper pilot pesawat milik AMA jenis Pilatus Porter PC-6 dengan nomor penerbang PK-RCZ milik AMA yang jatuh pada Sabtu (9/8). Direktur Associated Mission Aviation (AMA) Drs Hardus Desa MA kepada ANTARA News di Wamena, Senin melalui telepon selularnya mengatakan, hingga siang Pkl.16.00 WIT, Tim SAR yang menggunakan Helikopter Puma milik TNI AU Lanud Jayapura belum berhasil mengevakuasi jenazah Dave karena cuaca di wilayah Pegunungan Tengah Papua tidak memungkinkan untuk melakukan evakuasi. "Helikopter dan Tim SAR sudah terbang ke lokasi kejadian tetapi hanya dapat mendarat di Kampung Ndundu, karena cuaca buruk. Karena itu mereka kembali ke Wamena dan selanjutnya ke Jayapura. Jika cuaca sudah memungkinkan barulah mereka kembali ke lokasi untuk mengevakuasi jenazah pilot Dave Clapper," katanya. Dia mengatakan, dari Kampung Ndundu, Tim SAR bersama masyarakat setempat masih harus mendaki gunung untuk sampai ke tempat jatuhnya pesawat tersebut. Dan pada saat ini empat anggota Tim SAR berada bersama masyarakat di Ndundu sedangkan Helikopter Puma TNI AU Lanud Jayapura kembali ke Jayapura sambil menunggu informasi lebih lanjut dari Ndundu. "Dari Ndundu, Tim SAR dan masyarakat harus berjalan kaki mendaki ke lokasi jatuhnya pesawat itu dan justru untuk pergi ke sana, cuaca tidak memungkinkan. Besok, Selasa 12 Agustus kami coba lagi untuk mengevakuasi jenazah Dave," katanya Pesawat terbang berbadan kecil jenis Pilatus Porter PC-6 PK-RCZ dengan pilot Dave Clapper tanpa penumpang pada Sabtu (9/8) terbang dari Wamena Pkl.10.29 WIT menuju Taife dan selanjutnya ke Tiayai. Pesawat tersebut diduga menabrak tebing Gunung Kembu di Kabupaten Tolikara akibat cuaca buruk di wilayah itu. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008