Beijing (ANTARA News) - Tine Rasmussen dari Denmark, yang dianggap sebagai ancaman terbesar bagi dominasi pemain-pemain putri China, dihentikan menjelang perempatfinal oleh Maria Kristin Yulianti dari Indonesia, Minggu.
Tampaknya unggulan keenam tersebut tidak mendapat pemanasan yang cukup dalam pertandingan pertamanya Minggu dan tampak sedikit tegang dalam pertandingan melawan harapan Indonesia itu, karena ia terlalu banyak melakukan kesalahan dalam smes yang menjadi ciri khasnya.
Sebaliknya pemain Indonesia, menggunakan seluruh kemampuannya dan membalikkan kedudukan untuk meraih kemenangan 18-21, 21-19 dan 21-14.
"Saya tidak memainkan bulutangkis terbaik saya hari ini, mungkin paling banyak hanya 80 persen dari kekuatan saya," kata pebulutangkis peringkat empat dunia berusia 29 tahun, yang kalah pada putaran kedua di Olimpiade Athena itu.
"Saya merasa sedikit kaku karena ini adalah Olimpiade, dan saya terlalu banyak berharap pada diri saya sendiri," kata Tine mengakui, memuji lawannya Maria sebagai pemain bagus, yang mengalahkan juara Olimpiade Zhang Ning di Indonesia Terbuka Juni lalu.
Sementara Maria mengekspresikan keterkejutannya meraih kemenangan atas raksasa asal Denmark itu. "Saya tidak pernah menyangka akan mengalahkan Tine sebelumnya, karena ia meraih tiga gelar Super Series tahun ini, termasuk All England Open."
"Kunci kemenangan ini adalah pertahanan saya, karena saya tahu ia seorang penyerang yang bagus," kata pebulutangkis Indonesia peringkat 21 dunia yang bertahan dalam pertandingan yang sulit melawan Juliane Schenk dari Jerman pada putaran pertama.
Harapan Denmark pada tunggal putra, Kenneth Jonassen juga mengalami kekalahan saat ditundukkan pemain Korea Selatan Lee Hyunil, yang tidak diunggulkan namun dianggap sebagai ancaman besar.
"Ia satu-satunya pemain yang tidak seorang pun ingin bertemu dengannya," kata Jonassen, yang tampil untuk ketigakalinya di Olimpiade.
pemain Denamrk lainnya, Peter Gade, yang lolos ke perempatfinal di Athena, akan bertanding pada Senin petang.
Juara bertahan tersingkir
Sementara itu, pasangan bukan unggulan asal Jepang, Miyuki Maeda dan Satoko Suetsuna menikmati kemenangan setelah menyingkirkan juara Olimpiade Athena, Yang Wei dan Zhang Jiewen dalam nomor ganda putri.
Unggulan teratas asal China tersebut kurang dua poin menuju kemenangan pada kedudukan 19-16 pada game kedua, namun membuat berangkaian kesalahan sehingga kalah 21-23.
Yang dan Zhang terseok-seok pada paruh kedua game terakhir, kehilangan 12 dari 17 poin terakhir sehingga kalah 14-21.
"Ini adalah kemenangan terbesar dalam hidup kami," kata Suetsuna.
"mereka adalah juara Olimpiade sehingga meskipun kami memimpin 20 poin pada game ketiga kami tidak bisa memastikan. It terjadi hingga kami mendapat angka terakhir baru kami bisa merayakannya."
Hasil tersebut membawa pasangan Jepang itu ke semifinal dan merusak harapan China untuk meraih medali emas pada event tersebut, meskipun unggulan kedua dan ketiga juga pemain China, demikian menurut laporan Xinhua dan Reuters. (*)
Copyright © ANTARA 2008