atap sejumlah warung yang ada di atas Lawu rusak terbawa angin
Magetan (ANTARA) - Perum Perhutani, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Lawu Ds menutup jalur pendakian Gunung Lawu melalui pintu pos pemberangkatan Cemoro Sewu di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur karena kondisi cuaca buruk dan badai angin di puncak gunung setempat.
"Penutupan jalur tersebut disebabkan karena cuaca buruk yang terjadi di wilayah Gunung Lawu dan puncaknya," ujar Kepala Resor Polisi Hutan Sarangan, KPH Lawu Ds, Kholil kepada wartawan di Magetan, Senin.
Ia mengatakan pihaknya menerima laporan tentang adanya badai angin di kawasan Gunung Lawu, terlebih sekitar puncak pada hari Minggu (20/10) malam.
Menurut dia, penutupan bertujuan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Penutupan tersebut berlaku hingga batas waktu yang belum ditentukan, menunggu hingga cuaca normal.
Sesuai informasi, pada Senin siang menjelang sore, masih ada puluhan pendaki yang belum turun. Namun, para pendaki tersebut dipastikan aman, karena ada pos-pos untuk mereka beristirahat saat perjalanan turun.
Baca juga: Macan tutul Gunung Lawu mati, ini penjelasan pengelola TSTJ
Pihak petugas tidak menampik jika penutupan tersebut membuat para pendaki kecewa. Namun hal itu dilakukan untuk menghindari dampak bencana yang dapat merugikan dan membahayakan keselamatan para pendaki.
Sementara, beberapa pendaki yang ingin melakukan pendakian di Gunung Lawu terpaksa membatalkan rencananya. Mereka mengaku ada yang menunggu hingga jalur dibuka kembali dalam beberapa hari lagi, namun sebagian memilih untuk pulang.
Salah satu pendaki yang baru turun dari Gunung Lawu membenarkan jika terjadi badai angin kencang di puncak Lawu. Karenanya, ia dan sejumlah temannya memutuskan untuk turun.
"Badai terjadi sejak Minggu malam. Bahkan akibat angin kencang, atap sejumlah warung yang ada di atas Lawu rusak terbawa angin," kata seorang pendaki, Slamet.
Pihak Perhutani KPH Lawu Ds belum dapat memastikan sampai kapan jalur pendakian Gunung Lawu ditutupi. Hal itu sangat tergantung dari kondisi cuaca di gunung setempat.
Baca juga: Pendaki diminta antisipasi suhu dingin ekstrem puncak Lawu
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019