Jakarta (ANTARA) - Polda Metro Jaya menangkap enam orang yang tergabung dalam sebuah grup WhatsApp ​​untuk menggagalkan
pelantikan presiden pada 20 Oktober 2019 dan anggota grup tersebut kerap direkrut di pengajian.

Enam tersangka adalah SH, E, FAB, RH, HRS dan PSM. Sedangkan pembuat sekaligus otak grup tersebut adalah Samsul Huda alias SH.

Tersangka Samsul yang kerap dipanggil ustadz di grup itu kerap mencari anggota baru di sebuah pengajian. Dia mencari orang-orang yang sepemikiran dengannya.

"Mereka dari grup-grup pengajian, ketemu, mencari orang-orang yang sepaham lalu dimasukin (grup)," kata Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Rovan Richard.

Dalam grup itu anggotanya akan terus menerus dicekoki berita-berita hoaks dan ajakan menggagalkan pelantikan presiden.

Baca juga: Eggi Sudjana kembali diamankan polisi di hari pelantikan presiden
Baca juga: Polisi geledah rumah Eggi Sudjana

Hoaks yang digulirkan dalam grup itu antara lain komunis di Indonesia yang semakin berkembang dilihat dari aksi unjuk rasa yang diamankan oleh personel Polri dari China.

Selain itu tenaga-tenaga asing dari China mulai masuk ke Indonesia dan isu tentang pemerintah dikuasai China.

Anggota grup ini berencana menggagalkan pelantikan presiden dengan cara menyiapkan ketapel dan peluru bom. Bom itu adalah bom rakitan yang meledak saat terkena benturan.

Eggi Sudjana yang sempat diamankan polisi diketahui sebagai anggota grup WhatsApp tersebut.

Baca juga: Eggi ditangkap karena ikut grup WA untuk gagalkan pelantikan presiden
Baca juga: Diduga ingin gagalkan pelantikan presiden, enam orang ditangkap

Salah satu anggota grup tersebut mengirimkan pesan pribadi atau "japri" kepada Eggi untuk menyumbang dana pembuatan bom.

“Saksi yang sudah kami periksa ada enam. Termasuk juga Eggi Sudjana. Dia ada di dalam WA grup dia ditawari 'japri'-nya mengatakan mau buat bom hidrogen, mau nyumbang tidak? Tapi beliau tidak merespons” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Senin.

Meski Eggi tak menjawab pesan tersebut penyidik Polda Metro Jaya tetap mengamankan Eggi untuk dimintai keterangan.

Eggi telah dipulangkan ke rumahnya oleh pihak Kepolisian, namun tidak dirinci kapan yang bersangkutan dipulangkan.
Baca juga: Grup WA gagalkan pelantikan presiden gunakan sandi saat komunikasi

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019