Jakarta (ANTARA) - PT Pos Indonesia (Persero) atau Posindo merilis surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) senilai Rp300 miliar yang menggandeng PNM Investment Management sebagai manajer investasi dengan menerbitkan produk reksa dana pernyataan terbatas (RDPT).
Direktur Keuangan Posindo Eddi Santosa mengatakan penerbitan MTN ini merupakan bagian dari total pembiayaan dari pasar modal sebesar Rp1 triliun. Sehingga, penerbitan MTN ini menunjukkan Posindo masih tetap mendapat kepercayaan dari pasar.
"Dukungan dari para pelaku pasar ini menjadi modal penting bagi perseroan untuk semakin memacu pengembangan bisnis ke depan," kata Eddi dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Baca juga: PT Pos Indonesia luncurkan layanan Q9, pengiriman paket sehari sampai
Posindo saat ini fokus pada peningkatan kualitas layanan dengan terus melakukan modernisasi produk jasa logistik, bisnis e-commerce dan lainnya. Dengan memiliki jaringan kantor yang besar dan luas di seluruh Indonesia, hal ini memberikan keunggulan daya saing dibandingkan para pesaing di bidang usahanya.
Apalagi seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat, iklim bisnis di sektor e-commerce di Indonesia semakin bergairah dan memiliki prospek yang cerah. Sehingga, ekspansi usaha Posindo ke sistem layanan e-commerce yang terintegrasi akan memiliki daya tarik dan peluang investasi yang menarik.
Baca juga: Direktur Pos Indonesia: Pertumbuhan pendapatan terus terjaga
Ke depannya, perusahaan BUMN ini juga mengembangkan diversifikasi usaha seperti integrasi logistik, ritel dan properti. Sehingga, diharapkan upaya ini akan berkontribusi cukup signifikan terhadap kinerja usaha perseroan.
Eddi menjelaskan, Posindo tengah membutuhkan pendanaan untuk membiayai ekspansi usaha. Salah satunya dilakukan melalui penerbitan MTN Posindo-02 PT Pos Indonesia (Persero) yang digunakan sebagai aset dasar atau underlying asset RDPT PNM Multisektoral XI senilai Rp300 miliar.
MTN ini diterbitkan dalam dua seri yakni Seri B senilai Rp50 miliar pada 19 Juli 2019 dan Seri C senilai Rp250 miliar pada 23 Oktober 2019. Kedua seri MTN ini memiliki jangka waktu tiga tahun.
Sementara itu, Direktur Utama PNM Investment Management Bambang Siswaji mengatakan kerja sama PNM IM dengan Posindo dalam penerbitan MTN ini menjadi wujud sinergi BUMN.
"PNM Investment senang bisa membantu Pos Indonesia yang tengah melakukan ekspansi usahanya. Dengan menerbitkan produk RDPT ini kita menjembatani pasar modal dengan sektor riil," kata Bambang.
Menurutnya, PNM Investment akan terus memperkuat dukungan pendanaan lewat pasar modal kepada perusahaan BUMN khususnya yang bergerak di sektor infrastruktur, industri penghasil devisa, dan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019