Jakarta (ANTARA News) - Juara Olimpiade Athena Taufik Hidayat akan memulai langkah mempertahankan gelarnya di Beijing University of Technology Gymnasium, dengan menghadapi pemain Malaysia Wong Choong Hann, Senin (11/8). Meski sempat terganggu sakit demam berdarah dua pekan menjelang keberangkatannya ke Beijing, pebulutangkis yang absen dalam dua turnamen Super Series terakhir menjelang Olimpiade --Singapura dan Indonesia Terbuka-- itu, masih yakin mampu meraih prestasi terbaik. Apalagi, seperti ia katakan sebelum bertolak ke Beijing, pemain peringkat sembilan dunia tersebut ingin mencetak rekor sebagai tunggal putra pertama yang meraih dua medali emas Olimpiade. "Selama ini belum ada tunggal putra yang berhasil meraih dua medali emas Olimpiade, saya ingin mencapainya, tetapi saya tidak tahu apakah fisik saya memungkinkan," ujar Taufik menyadari bahwa fisiknya belum pulih sepenuhnya setelah menjalani perawatan di rumah sakit selama hampir satu pekan. Untuk memenuhi ambisinya tersebut, pemain yang mengatakan Olimpiade Beijing adalah Olimpiade terakhirnya itu, langsung berlatih sehari setelah ia kembali dari rumah sakit. Namun jalan yang harus dihadapi Taufik, yang 10 Agustus ini tepat berusia 27 tahun, tidak mudah karena ia harus langsung menghadapi pemain yang tidak bisa dianggap enteng sejak pertandingan pertamanya. Mendapat bye pada babak 64 besar, Taufik yang tampil di Olimpiade untuk ketigakalinya setelah di Sydney dan Athena, langsung berhadapan dengan salah satu andalan Malaysia, Wong Choong Hann pada babak 32 besar dengan rekor pertemuan di antara keduanya imbang 3-3. Selain Taufik, peraih medali perunggu Olimpiade Athena, Sony Dwi Kuncoro juga akan memulai perjalanannya dengan melawan Boonsak Ponsana dari Thailand. Sony yang baru saja meraih gelar juara di Indonesia Terbuka mempunyai kesempatan untuk membalaskan kekalahannya di Piala Thomas Mei lalu dari Boonsak, yang menurut catatan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) baru duakali mengalahkan pemain ranking lima dunia itu dari enam pertemuan mereka. Pemain tunggal putri Maria Kristin juga akan melanjutkan pencarian medali Olimpiade pertamanya setelah melaju ke babak 16 besar untuk bertemu salah satu pemain yang difavoritkan menjadi juara, Tine Rasmussen dari Denmark. Tine difavoritkan setelah meraih tiga gelar Super Series tahun ini yakni di Malaysia, Singapura dan All England. Meski demikian, pemain peringkat empat dunia itu tidak mau meremehkan Maria yang berhasil maju ke final Indonesia Terbuka setelah mengalahkan juara Olimpiade Athena Zhang Ning dari China. "(Pertandingan melawan Maria) pasti berat. Ia pemain yang bagus. Saya akan melakukan riset malam ini dan membuat rencana yang bagus," ujarnya seperti dikutip Xinhua sehari menjelang pertandingannya melawan Maria.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008