Jayapura (ANTARA News) - Otinus Tabuni (41 th) diduga tewas sesaat setelah pengibaran bendera bintang kejora dalam rangka memperingati "hari pribumi" di Wamena, Sabtu (9/8) akibat terkena peluru nyasar.
Direktur Reskrim Polda Papua, Kombes Pol Paulus Waterpauw yang dihubungi ANTARA News, Minggu malam, mengakui, setelah dilakukan otopsi terhadap tubuh korban ditemukan sepihan peluru dibagian pinggang sebelah kanan.
"Peluru yang bersarang ditubuh korban diduga akibat rekoset," tegas Kombes Pol Waterpauw yang saat ini mendampingi Kapolda Papua Irjen Pol Eko Danto di Wamena, ibukota Kabupaten Jayawijaya.
Dikatakan, untuk memastikannya maka Senin (11/8) serpihan yang ditemukan ditubuh korban itu akan dikirim ke laboratorium forensik (labfor) di Makassar.
Selain itu, juga dijadwalkan tim dari Mabes Polri dan Labfor Makassar akan ke Wamena untuk melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara).
Polda Papua sendiri, ungkap Kombes Waterpauw, Minggu pagi sudah mengirim empat orang penyidik untuk membantu Polres Jayawijaya.
Menurut dia , saat ini sudah 14 orang yang dimintai keterangan sehubungan kasus tersebut, yang 11 orang di antaranya anggota Polri.
Dijadwalkan Senin (11/8) sebanyak dua peleton brimob Polda Papua akan dikirim ke Wamena untuk membantu mengamankan pemakaman korban.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008