Sukhumi (ANTARA News)- Provinsi separatis Georgia, Abkhazia mengirim 1.000 tentara ke daerah yang disengketakan, Minggu, yang secara efektif membuka front kedua dalam perang Tbilisi untuk merebut kembali wilayah-wilayahnya yang memisahkan diri.
Sergei Bagapsh, Presiden Abkhazia, satu wilayah yang terletak di pantai Laut Hitam itu mengemukakan kepada wartawan ia sudah mengirim 1.000 tentara ke Kodori-- satu daerah kecil yang memotong jauh ke dalam wilayahnya dan satu rute strategis bagi invasi di wilayah itu.
"Kami sudah bertindak secara bebas," kata Bagapsh. "Kami siap melaksanakan perintah dan akan bergerak lebih jauh jika ada perlawanan dari pihak Georgia."
Abkhazia dan wilayah lain Georgia, Ossetia Selatan, yang melepaskan diri dari pemerintah Tbilisi setelah perang awal tahun 1990-an dan mengatakan mereka tidak menginginkan apapun kecuali kemerdekaan penuh.
Georgia menganggap penguasan kembali atas kedua wilayah itu sebagai prioritas penting nasional.
Kedua wilayah itu didukung Rusia, yang mengirimkan pasukan ke Ossetia Selatan setelah Georgia melancarkan operasi militer pekan ini untuk menguasai kembali wilayah itu.
Bagapsh menambahkan ia juga mengumumkan mobilisasi pasukan cadangan untuk memperkuat posisinya.
"Kami sedang melakukan koordinasi aksi-aksi kami dengan sahabat paling besar kami," katanya.
"Saya telah meminta pasukan pemeliharaan perdamaian Rusia memperkuat kehadiran mereka di perbatasan Georgia-Abkhazia," tambahnya.
"Kontak-kontak dengan para pemimpin sekarang Georgia tidak mungkin," demikian Reuters.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008