Beijing (ANTARA News)- Pelari Yunani, Katherina Thanou, tidak akan diijinkan bertanding di Olimpiade Beijing, menyusul keterlibatannya dalam skandal doping empat tahun lalu, kata Komite Olimpiade Internasional (IOC), Minggu. Thanou bersama sesama pelari asal Yunani, Costas Kanteris terlibat skandal doping yang paling banyak disorot masyarakat sebelum Olimpiade Athena 2004. Dia menembus kualifikasi Olimpiade Beijing tapi membutuhkan persetujuan IOC untuk bertanding. "Sebelum menerima rekomendasi dari komisi disiplin IOC, lembaga IOC menyatakan Thanou tidak dapat bertanding di Olimpiade Beijing," ujar juru bicara IOC, Giselle Davies, kepada wartawan, seperti dilaporkan Reuters. Keputusan ini dimaksudkan untuk "memberikan pesan yang kuat mengenai pertimbangan moral IOC bahwa kasus ini telah membawa citra buruk bagi Olimpiade," ujar juru bicara IOC tersebut. Thanou dan Kenteris dilarang bertanding hingga Desember 2006 setelah tidak melakukan tes doping pada malam sebelum Olimpiade Athena 2004. Thanou hanya bertanding di beberapa kejuaraan sejak itu tetapi kemudian berhasil menembus kualifikasi untuk Olimpiade Beijing dan masuk tim Yunani. IOC menyesalkan kasus doping yang menyelimuti Olimpiade Yunani tahun 2004 lalu. Lembaga ini memutuskan untuk meninjau ulang keputusan Yunani memasukkan nama Thanou ke dalam tim Olimpiade Yunani ke Beijing. Thanou memperingatkan bahwa dia akan menempuh langkah hukum jika IOC melarangnya berkompetisi di Beijing. "Ada banyak peristiwa yang terjadi dalam kasus ini. Semuanya berujung pada apa yang disebut IOC sebagai cerita skandal," ujar Davies. Juru bicara IOC itu menyatakan bahwa keputusan IOC sudah bulat. Dua orang pelari Yunani tersebut mengaku mengalami kecelakaan motor setelah tidak hadir dalam tes doping di perkampungan Olimpiade dan mereka berada di rumah sakit selama empat hari pada waktu itu. Atlet-atlet ini adalah peraih medali di Olimpiade Sydney 2000 dan merupakan tumpuan Yunani selaku tuan rumah Olimpiade Athena 2004. Mereka kemudian dihukum karena berbohong mengenai kecelakaan yang dialami dan memberi informasi palsu kepada pihak berwajib. Persidangan awal mereka diwarnai penundaan berkali-kali dan dijadwalkan akan berlangsung pada awal 2009. Pengacara Thanou, Gregory Ioannidis, menuduh IOC bertindak diskriminatif dan mengancam akan membawa masalah ini ke meja hijau. Sementara itu Komite Olimpiade Yunani tidak bisa dimintai keterangannya mengenai hal ini. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008