Beijing (ANTARA) - Menteri pertahanan China, Senin, mengatakan bahwa penyelesaian "soal Taiwan" merupakan kepentingan nasional terbesar China, dan tidak ada kekuatan yang dapat mencegah "reunifikasi" China.

Langkah pemisahan akan menemui kegagalan, kata Menteri Pertahanan Wei Fenghe saat pembukaan Forum Xiangshan di Beijing. Forum itu dirancang China sebagai tanggapan terhadap forum keamanan Shangri-La Dialogue di Singapura.

Ketegangan antara China dan Taiwan meningkat menjelang pemilihan presiden di Taiwan pada Januari. Taiwan merupakan isu wilayah paling sensitif bagi China.

Taiwan mengecam China atas pemerintahannya yang otoriter, juga karena menjadi ancaman bagi perdamaian kawasan. Sementara itu, China menekan Taiwan dengan menjauhkan sekutu-sekutu diplomatik Taiwan yang tersisa.

Baca juga: Taiwan kecam "kediktatoran" China di bawah pemerintahan komunis

China menganggap Taiwan sebagai wilayah sakralnya, yang akan ditempatkan di bawah pemerintahan Beijing, jika perlu dengan paksaan. Sikap China itu merupakan pesan yang kembali ditegaskan oleh Presiden Xi Jinping awal tahun ini.

Pasukan Nasionalis yang menelan kekalahan kabur ke Taiwan pada 1949 pada akhir perang saudara dengan Komunis. Republik Rakyat China tidak pernah memerintah Taiwan, yang rakyatnya tak sudi dipimpin oleh Beijing yang otokratis.

Sumber: Reuters

Baca juga: Kepulauan Marshall perlihatkan dukungan buat Taiwan

Baca juga: Kiribati putuskan hubungan dengan Taiwan

Wapres JK terima kunjungan kehormatan Wapres RRC

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019