Penang (ANTARA News) - Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim melakukan kampanye untuk pertama kali di Permatang Pauh, Penang, Sabtu malam, setelah SPR (Suruhanjaya Pilihan Raya) mengumumkan adanya Pemilu kecil untuk memilih anggota parlemen dari distrik tersebut pada Selasa, 26 Agustus 2008. "Ingat tanggal 26 Agustus 2008 kalian bukan hanya memilih anggota parlemen dari Permatang Pauh, tapi pemilihan ini juga akan menentukan apakah Malaysia akan punya perdana menteri baru atau tidak," kata Anwar di hadapan sekitar 2.000 orang ketika kampanye di Permatang Pauh, kota kelahirannya. Dengan menggunakan baju batik motif batik Indonesia, Anwar menegaskan lagi bahwa setelah terpilih menjadi anggota parlemen pada 26 Agustus 2008, dalam waktu sekitar dua minggu akan terjadi peralihan kekuasaan dan perdana menteri baru. "Saya tegaskan lagi jika saya menjadi anggota parlemen maka pada 16 September 2008, Malaysia akan punya perdana menteri baru," kata Anwar yang disambut tepuk tangan gemuruh. Janji Anwar kepada masyarakat Malaysia, khususnya Permatang Pauh, jika menjadi perdana menteri Malaysia baru esoknya akan menurunkan harga minyak sebesar 70 sen menjadi dua ringgit (Rp5.700) per liter. Selain itu, ia juga menjanjikan harapan baru Malaysia yakni dimana kepentingan ras Melayu dipertahankan tapi ras China dan India juga menjadi saudara dan satu bangsa Malaysia. "Kami akan jaga kepentingan Melayu tapi China dan India menjadi saudara sebangsa dan setanah air Malaysia," kata Anwar yang disambut tepuk tangan semua penonton. "Kalau ada pejabat Melayu yang korupsi itu akan jadi musuh dan lawan kita. Tapi kalau ada China dan India yang jujur, membantu orang Melayu maka mereka akan menjadi kawan dan saudara kita," tambah Anwar. Anwar yang lahir di Permatang Pauh, Penang, telah menjadi anggota parlemen untuk distrik itu sejak 1982 hingga 1998 sebagai wakil dari UMNO dan Barisan Nasional. Setelah dijebloskan penjara oleh PM Mahathir, anggota parlemen dari distrik Permatang Pauh dipegang oleh Wan Azizah Wan Ismail, istri Anwar Ibrahim dan Presiden PKR (Partai Keadilan Rakyat). Wan Azizah sebagai anggota parlemen dari distrik Permatang Pauh mengundurkan diri pada Kamis, 31 Juli 2008, untuk memberikan jalan kepada suaminya untuk jadi anggota parlemen kemudian menjadi perdana menteri. Di Malaysia untuk menjadi perdana menteri harus menjadi anggota parlemen dahulu. Pada kampanye pertama kali itu, Anwar menjadi saksi dari ikrar atau janji para pemuda dari partai politik yang berkoalisasi dalam pakatan rakyat. Anwar juga merayakan hari ulang tahunnya ke-61 pada malam kampanye itu. Setelah jam menunjukan jam 24.00, Anwar didaulat untuk memotong kue tar sebagai simbol merayakan ulang tahunnya. (*)

Copyright © ANTARA 2008